Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Jelang Akhir Tahun, Harga Beras, Cabai, Telur dan Bawang Merangkak Naik

"Yang sudah terlihat jelas adalah beras, cabai, telur, serta bawang. Cabai merah keriting saja harganya dari Rp 35.000 per kg jadi Rp 39.000 per kg"

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Jelang Akhir Tahun, Harga Beras, Cabai, Telur dan Bawang Merangkak Naik
Harian Warta Kota/Henry Lopulalan
Pedagang cabe rawit menunggu pembeli di Pasar Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat, Senin(13/2/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masalah kronis menjelang perayaan hari besar keagamaan dan akhir tahun kembali datang. Satu setengah bulan menjelang Natal dan Tahun baru, harga sejumlah komoditas pangan di pasaran sudah mulai naik.

Bahkan, beberapa komoditas pangan yang sudah sempat mengalami kenaikan harga, seperti beras, juga ikut mengalami lonjakan harga. Komoditas pangan lain yang juga turut melaju harganya, seperti minyak goreng, cabai, bawang, dan daging.

Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Tradisional Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri mengatakan kenaikan harga beberapa komoditas pangan sudah terjadi sejak beberapa hari yang lalu.




"Yang sudah terlihat jelas adalah beras, cabai, telur, serta bawang. Cabai merah keriting saja harganya dari Rp 35.000 per kg menjadi Rp 39.000 per kg," ujarnya kepada KONTAN, Selasa (14/11/2017).

Ia menjelaskan, meski komoditas lain mengalami kenaikan harga yang relatif kecil, tetapi kenaikan terus berlangsung. Saat ini, harga komoditas pangan utama di beberapa pasar wilayah Jakarta menunjukkan tren peningkatkan.

Rata-rata harga beras premium mencapai Rp 12.000 per kg, cabai merah besar Rp 32.500 per kg dan bawang merah Rp 30.100 per kg.

Abdullah menjelaskan, untuk mengatasi permintaan yang semakin tinggi, pemerintah harus selalu memastikan pasokan komoditas pangan aman.

BERITA TERKAIT

Baca: Jalan Tol Cikampek Pagi Ini Masih Macet Parah Pasca Insiden Crane VMS, Ini 3 Jalur Alternatifnya

Baca: Generasi Muda Golkar: Setya Novanto, Menyerahlah!

Yang juga perlu dijamin adalah kelancaran distribusi dari komoditas pangan tersebut. Apabila kedua hal itu dapat dijalankan, harga tidak akan meningkat drastis meski permintaan melonjak.

"Menurut saya kelemahan pemerintah di data produksi. Datanya tidak begitu sinkron dengan yang terjadi di lapangan. Datanya harus sinkron terlebih dahulu supaya kita bisa memastikan apakah stoknya cukup," tuturnya.

Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Arief Prasetyo Adi mengatakan saat ini Food Station sedang berupaya untuk menambah pasokan beras medium karena jumlah stok yang tersedia semakin berkurang.

Menurut Arief, Food Station sudah menambah stok beras medium sebanyak 10.400 ton dari Perum Bulog.

Beras kualitas medium itu dijual dengan harga Rp 8.100 per kg. "Kami sedang mengajukan kembali 5.000 ton untuk persiapan akhir tahun," ujarnya.

 
Reporter: Lidya Yuniartha 

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas