KEIN Dorong Kerja Sama Produksi Barang dengan Banyak Negara
Komite Ekonomi dan Industri Indonesia (KEIN) melihat perkembangan ekonomi global bisa memproduksi barang tanpa batas.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komite Ekonomi dan Industri Indonesia (KEIN) melihat perkembangan ekonomi global bisa memproduksi barang tanpa batas karena terjadi banyaknya kolaborasi antarnegara.
Wakil Ketua KEIN Arif Budimanta mengingatkan pemerintah harus mampu beradaptasi dengan situasi yang cepat berubah.
Pasalnya hal tersebut bisa meningkatkan potensi ekonomi dalam negeri dalam rantai nilai global yang menjadi tren saat ini.
World Trade Organization (WTO) tahun 2017 mencatat partisipasi Indonesia dalam rantai global tersebut masih tergolong rendah.
Baca: Tiga Skenario Perang Korea Utara dengan Jepang dan Amerika Serikat Versi Pyong Jiniro
"WTO memberikan indeks partisipasi Indonesia sebesar 43,5, di bawah rata-rata partisipasi agregat negara berkembang yang 48,5," ujar Arif, Minggu (19/11/2017).
Mengacu data WTO, Arif menyebut Malaysia merupakan negara yang memiliki partisipasi sangat tinggi, yaitu dengan indeks mencapai 60,8, disusul, Thailand (54,3) dan Tiongkok (47,7).
Indeks partisipasi ini kata Arif mengindikasikan keterlibatan suatu negara dalam produksi sebuah barang yang melibatkan banyak negara saat produksi.
"Ini sudah menjadi kecenderungan global. Indonesia harus terlibat aktif dalam proses rantai nilai tersebut,” papar Arif.
Baca: Lima Perwira TNI yang Terlibat Pembebasan Warga Sipil Tolak Kenaikan Pangkat
Menurut Arif, Indonesia mampu meningkatkan nilai tambah ekspornya lantaran memberikan kontribusi pada rantai nilai global.
Dengan demikian, kesempatan membuka lapangan kerja juga semakin lebar.
"Proses global itu memberikan dampak positif bagi perkembangan ekonomi Indonesia," tegas Arif.