Pelindo I Percayakan ke Askrindo untuk Penutupan Asuransi Aset Produksi Tambahan
"Aset aset kita nantinya akan di tanggung risikonya oleh perusahaan asuransi. Contohnya saat melakukan pengembangan pelabuhan."
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rakor antar-BUMN di Bengkulu baru-baru ini menguatkan konsep sinergi antar-BUMN yang digagas oleh Kementerian BUMN. Salah satu realisasinya, kerjasama sinergi antara BUMN sektor jasa pelabuhan PT Pelindo I dan PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) berupa kerjasama penutupan asuransi aset produksi tambahan.
Kerjasama kedua BUMN diwujudkan rmelalui penandatanganan perjanjian kerjasama dan kesepakatan utama (Head Of Agreement) antara Askrindo dan Pelindo I di kantor Kementerian BUMN hari ini, Rabu, (29/11/2017).
Direktur Utama Askrindo, Asmawi Syam mengatakan, penandatanganan kerjasama ini merupakan wujud sinergi antar BUMN khususnya Askrindo dan Pelindo I.
"Askrindo akan melakukan penutupan pertanggungan atas aset-aset di pelabuhan yang dimilki Pelindo I, serta kedepan kita akan melakukan banyak kerjasama dalam hal Asuransi untuk Pelindo I, karena saat ini Pelindo I tengah banyak melakukan proyek proyek besar milik negara," ujar Asmawi dalam keterangan persnya kepada Tribunnews, Rabu (29/11/2017).
Sementara itu, Direktur Utama Pelindo I Bambang Eka Cahyana mengatakan, melalui kerjasama Pelindo I dengan Askrindo ini maka penanggungan risiko atas aset-aset produktif Pelindo I sudah dijalankan.
"Aset aset kita nantinya akan di tanggung risikonya oleh perusahaan asuransi. Contohnya saat melakukan pengembangan pelabuhan, mulai dari pembangunan konstruksi hingga operasional nantinya akan di asuransi-kan" jelas Bambang.
Pelindo I telah membelanjakan dana sebesar Rp 18 triliun selama periode 2015 hingga 2017 untuk pengerjaan sejumlah proyek. Diantaranya, pembangunan Terminal Peti Kemas Belawan senilai Rp 6 triliun yang akan dikerjakan dua tahap.
Perseroan juga akan mengembangkan terminal multipurpose di pelabuhan Kuala Tanjung, Sumatera Utara dengan nilai investasi Rp 4 triliun.
Asmawi menjelaskan, Askrindo merupakan perusahaan asuransi yang sangat besar. Untuk itu, Askrindo tidak hanya menawarkan produk asuransi kredit saja, tetapi juga memiliki beberapa produk pertanggungan risiko untuk proyek-proyek konstruksi berskala besar.
"Untuk Pelindo I, nantinya Askrindo akan menutup pertanggungan atas proyek pembangunan mereka, contohnya nanti mereka akan membangun pelabuhan, Askrindo yang akan meng-cover risikonya yang masuk kedalam salah satu produk Askrindo, yaitu Asuransi kontraktor atau Contractor All Risks Insurance,"ujar Asmawi.
Dia juga menjelaskan, produk Asuransi Kontraktor dari Askrindo merupakan asuransi yang menanggung risiko atas kerusakan atau kerugian objek yang dipertanggungkan pada saat pelaksanaan pembangunan atau pemasangan konstruksi dan selama masa pemeliharaan karena beberapa hal.
Aantara lain, kerusakan material serta tanggung jawab terhadap pihak ketiga apabila terjadi hal yang tidak diinginkan.