Jokowi: Anggaran Jangan Diecer ke Banyak Program
"Lakukan perencanaan dan penganggaran yang fokus, uang jangan diecer-ecer semuanya ke banyak kegiatan."
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Presiden Joko Widodo meminta kementerian/lembaga dan daerah untuk mengalokasikan anggarannya secara fokus, agar dampak dan bentuknya dapat dirasakan masyarakat.
"Lakukan perencanaan dan penganggaran yang fokus, uang jangan diecer-ecer semuanya ke banyak kegiatan, sehingga hasilnya tidak nampak, baunya saja tidak nampak apalagi fisiknya, ini kalau kita terlalu banyak kegiatan," tutur Jokowi di Istana Bogor, Rabu (6/12/2017).
Menurut Jokowi, pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus memperkuat sinkronisasi dan sinergi antar kegiatan yang didanai APBD Kota, APBD Kabupaten, APBD Provinsi, dan APBN serta dana desa.
"Ini harus sambung, harus terintegrasi, kalau tidak, bangun bendungan, bangun waduk-waduknya, irigasinya bertahun-tahun enggak ada, bangun pelabuhan enggak ada," papar Jokowi.
Jokowi juga meminta belanja publik dan belanja yang simatnya amanat atau mandatory untuk ditingkatkan seperti anggaran pendidikan, kesehatan, alokasi dana desa, termasuk belanja infrastruktur.
"Kemudian lakukan efisiensi, belanja operasional termasuk belanja pegawai, perjalanan dinar, honor dan kegiatan dan rapat-rapat," ucapnya.
Baca: Biaya Transfer Antar Bank Kini Hanya Rp 4.000
Lebih lanjut Jokowi mengatakan, jika Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) APBN 2018 sudah diberikan maka Januari sudah mulai mengeluarkan dana-dana agar peredaran uang terjadi pada awal-awal tahun.
"Jangan sampai kita puluh-puluh tahun kebiasaan yang sulit tidak diubah, harus kita ubah, saya tekankan ini, karena menyangkut peredaran uang, menyangkut pertumbuhan ekonomi, menyangkut inflasi," papar Jokowi.