Menteri Pariwisata: Destinasi Wisata Harus Instagramable
"Destinasiwisatamu harus instagramabble, tidak perlu secara fisik tapi secara Instagram," ujar Arief Yahya
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pariwisata mendorong wisata digital (digital tourism) untuk mempercepat promosi. Dari hasil riset Generasi Pesona Indonesia (GenPi) didapatkan tujuh pasar tradisional sebagai destinasi digital tourism.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menjelaskan tujuh pasar tersebut dinilai digital tourism karena sering dipamerkan di Instagram. Karena itu Arief mendorong para pengusaha sektor wisata bisa membuat destinasi bagi generasi muda (millennial) yang indah untuk di foto.
"Destinasiwisatamu harus instagramabble, tidak perlu secara fisik tapi secara Instagram," ujar Arief di kantor Kementerian Pariwisata, Jakarta, Senin (11/12/2017).
Menurut Arief semua pelaku usaha sektor pariwisata harus bisa memenuhi kebutuhan turis millennial agar cepat dipromosi. Dalam hal ini jajanan kuliner harus menarik sampai diunduh ke dalam instagram.
"Sifatnya kebutuhan dan pengakuan. Millennial mau makan di foto dulu baru disebarkan," ungkap Arief.
Mantan Direktur Utama PT Telkom Indonesia optimis banyak wilayah di Indonesia yang bisa didorong jadi destinasi digital. Sehingga sektor wisata mudah dipromosikan via media sosial.
"Saya meyakini Indonesia bisa menciptakan destinasi digital. Hasil yang luar biasa berasal dari usaha yang tidak biasa," papar Arief.
Berikut Tujuh Pasar Tradisional yang masuk ke dalam Digital Tourism
1. Pasar Pancingan Lombok
2. Pasar Mangrove Batam/Kepri
3. Pasar Karetan Kendal/Semarang
4. Pasar Siti Nurbaya Padang
5. Pasar Tahura Lampung
6. Pasar Kaki Langit Yogyakarta
7. Pasar Baba Boen Tjit Palembang