Produsen Gyproc dan Bangun Bantala Indonesia Kerjasama Wujudkan Konsep Green Building
Kerja sama diharapkan dapat membantu mempercepat transformasi pembangunan dari metode tradisional ke teknologi modern
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Saint-Gobain Construction Products Indonesia (SGCPI), produsen papan gypsum dengan merek dagang Gyproc dan PT Bangun Bantala Indonesia (BBI), anak usaha dari PT Bakrie Building Industries menyepakati kerjasama mewujudkan konsep green building untuk bangunan-bangunan yang ada di Indonesia.
"Gyproc sebagai bagian dari Saint-Gobain Group mendukung BBI melalui berbagai solusi varian produk premium yang dimiliki Gyproc," kata Hantarman Budiono, Direktur Utama PT Saint-Gobain Construction Products Indonesia, pada saat penandatanganan kerja sama Gyproc dengan BBI, Jumat (15/12/2017).
Kerja sama diharapkan dapat membantu mempercepat transformasi pembangunan dari metode tradisional ke teknologi modern.
Saat ini BBI tengah dipersiapkan untuk menjadi distributor bahan bangunan terdepan yang mampu menguasai suplai bahan bangunan ke proyek-proyek pembangunan di Indonesia.
Baca: Terlihat Bentangan Jembatan Box Girder Pebangunan Simpang Susun Semanggi
BBI secara aktif menjalin kerja sama dengan beberapa prinsipal bahan bangunan nasional maupun mancanegara, memperluas jaringan melalui retail di seluruh Indonesia.
"Juga melakukan penetrasi melalui kontraktor dan developer terkemuka di Indonesia," kata Yogi Pratomo Widhiarto selaku Direktur BBI .
Yogi menambahkan, keberadaan manufaktur Gyproc di Indonesia memudahkan BBI berkoordinasi apabila membutuhkan bantuan di lapangan, serta tim dari Gyproc juga berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh kepada tim BBI terutama dalam hal aplikasi produk dan edukasi kepada aplikator di lapangan.
"Kami berharap kerja sama ini akan terus berlanjut dan berkembang ke depannya, serta mampu mengantarkan BBI menjadi distributor bahan bangunan nomor satu nasional,” kata Yogi.
BBI optimistis akan mampu mengeskalasi jumlah proyek-proyek potensial yang berujung pada peningkatan revenue perseroan, terutama di wilayah Jabodetabek serta pulau Jawa dan Sumatera yang sedang banyak dibangun proyek infrastruktur.
"Sebelumnya, BBI juga telah mencatat sejumlah histori keterlibatan dalam beberapa proyek seperti residensial, hotel dan resort, gedung bertingkat (high-rise building), rumah sakit, hingga bangunan cagar budaya seperti keratonan,” kata Yogi.