Ajak INKA, Luhut Berharap Nilai Investasi LRT Bisa Turun
nilai proyek LRT mencapai Rp 29,9 triliun, dan PT KAI (Persero) sebagai penjamin telah mendapatkan pinjaman dari 12 bank.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan berharap PT INKA (Persero) bisa ikut dalam proyek Light Rail Transit (LRT). Pasalnya, hal itu diyakini bisa menurunkan nilai investasi LRT.
Seperti diketahui, nilai proyek LRT mencapai Rp 29,9 triliun, dan PT KAI (Persero) sebagai penjamin telah mendapatkan pinjaman dari 12 bank.
"Kami harap ada INKA, biaya jadi lebih murah," ujar Luhut di kantor Kemenko Kemaritiman, Jakarta, Senin (8/1/2018).
Baca: Media di Malaysia ikut Beritakan Gugatan Cerai Ahok terhadap Veronica
Luhut mengakui, meski INKA masuk namun biaya masih cukup besar untuk bangun LRT. Pasalnya komponen dan teknologi yang digunakan untuk LRT berasal dari impor.
"Tidak serta merta lebih murah, tapi masih ada yang impor kayak mesin," ungkap Luhut.
Luhut menambahkan belum bisa memprediksi berapa persen penurunan biaya investasi. Namun, saat ini Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sudah bekerja mengawasi aliran dana proyek LRT.
"Kurang lebihnya nanti ya nanti kita perbaiki. Tapi yang penting, ada konsultan untuk monitoring, ada BPKP jangan sampai penggunaan dana enggak benar," kata Luhut.