TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mencatat kecelakaan penerbangan selama 2017 yang paling rendah sejak 2012. Selain itu, sepanjang 2017 hanya ada tujuh kecelakaan penerbangan.

Investigator KNKT untuk subkomite penerbangan, Capt Nurcahyo Utomo menjelaskan sebagian besar kecelakaan di bidang penerbangan berkaitan dengan operasional di landasan pacu (runway excursion) mencapai 38,89 persen.

Sementara itu, Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso, mengatakan turunnya jumlah kecelakaan karena ada perbaikan dari implementasi pengawasan.

Terutama dalam hal implementasi pengawasan oleh regulator yaitu Ditjen Perhubungan Udara dan kepatuhan para penyelenggara penerbangan nasional seperti maskapai penerbangan, pengelola bandara, penyelenggara navigasi penerbangan, groundhandling.

"Kami sangat bangga terkait capaian kinerja keselamatan penerbangan nasional selama 2017 lalu. Ini kerja keras para penyelenggara penerbangan," pungkas Agus Santoso, Jumat (19/1/2018).

Selama 2017, tidak terdapat korban penumpang transportasi udara yang meninggal. Hanya saja, ada sebanyak 22 korban luka-luka namun hal itu hampir semua karena kecelakaan cuaca buruk.

Seperti diketahui, jumlah kecelakaan dan korban meninggal dunia menurut KNKT menurun tajam dibanding lima tahun terakhir.

Pada 2012, jumlah kecelakaan 13 kasus dengan korban 58 meninggal dunia, 2013 ada sembilan kasus dengan dua korban meninggal, 2014 ada delapan kasus dengan 169 korban meninggal, pada 2015 ada 11 kasus dengan 65 korban jiwa, sedangkan 2016 ada 19 kasus dan 30 korban meninggal dunia.