Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Asosiasi: Data Produksi Rumput Laut yang Dirilis Kementerian Kelautan dan Perikanan Tak Akurat

"Produksi sangat banyak dan harga naik. Kini disebutkan 3,4 juta ton kering sedangkan kami tak pernah menemukan barangnya."

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Asosiasi: Data Produksi Rumput Laut yang Dirilis Kementerian Kelautan dan Perikanan Tak Akurat
TRIBUN TIMUR/Niko Ruru
Petani di Mamolo, Kecamatan Nunukan Selatan, Kalimantan Utara, menyiapkan pembibitan rumput laut. 

Sasmoyo menjelaskan, timpangnya data produksi rumput laut nasional dengan data yang dimiliki industri merupakan  akibat ego sektoral dari masing-masinginstansi di Pemerintahan.

"KKP akan sulit mengadopsi data riil di lapangan karena sudah dieskpos datanya. Data ini harus direvisi, untuk membuat roadnap. Kalau datanya salah, maka pedoman industri rumput laut akan sesat," tegasnya.

Dia menambahkan, asosiasi telah membicaraan hal ini dengan pejabat di KKP. "Dan hasilnya mengecewakan kami karena nereka mempertahankan data0data ini. Makanya kami akan lapor ke Presiden atau Wapres terkait data ini," tandasnya.

Sasmoyo juga menyatakan, asosiasinya selama ini memayungi investor lokal dan produksinya berorientasinya ekspor. Karena itu Pemerintah harus segera memberikan solusi.

"Perputaran uang di rumput laut hanya 45 hari dan bisa meningkatkan kesejahteraan. Kami akan renegonesiasi harga dengan para penbeli, baik dari dalam dan luar negeri. Kami mendapatkan pertanyaan dari (pembeli di) luar negeri, mengapa harga naik di tengah produksi yang melimpah," lanjutnya.

"Harga jual naik di tengah kenaikan produksi rumput laut itu menabrak hukim pasar. Tren harga rumput laut mulai naik sejak September 2017 dan puncaknya Desember 2017," ungkap Sekjen Astruli, Arman Arfah.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas