Dua Hari Terkoreksi, Saham Telkom Kembali Menghijau
Laju saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dua hari terakhir sempat mengalami koreksi.
Penulis: Syahrizal Sidik
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Laju saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dua hari terakhir sempat mengalami koreksi.
Melansir data RTI Infokom, pada perdagangan Senin (29/1/2018), saham TLKM terkoreksi 80 poin setara 1,93 persen ke posisi Rp 4.070 per saham.
Baca: Ahok dan Nicholas Pernah Bertemu dengan Teman Baik Veronica Tan
Sehari kemudian, pada Selasa (30/1/2018), saham TLKM kembali melemah 100 poin setara 2,46 persen ke level Rp 3.970 per saham.
Sementara itu, di sepanjang pekan keempat Januari, saham TLKM terus melemah. Secara year to date, emiten telekomunikasi pelat merah ini sudah mencatat penurunan harga saham sebesar 10,59 persen.
Analis Binaartha Parama Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta menyebut pelemahan tersebut karena mengalami rebound yang cukup signifikan.
“TLKM koreksi sehat, minggu yang lalu sempat mengalami rebound yang begitu signifikan,” kata Nafan saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu petang (31/1/2018).
Namun demikian, sayangnya kata Nafan, rebound tersebut hanya berlangsung temporer. Ditambah lagi, adanya pelaku pasar asing IHSG tercatat jual bersih (net sell) Rp 1,19 triliun turut berdampak pada pelemahan saham TLKM.
Namun demikian, pada penutupan perdagangan sore ini, Rabu (31/1/2018) saham TLKM kembali menguat tipis 0,50 persen setara 20 poin ke posisi Rp 3.990 per saham.
Day range saham TLKM berada di kisaran Rp 3.950 - Rp 4.050. TLKM ditransaksikan senilai 450,50 miliar dengan volume sebesar 112,28 juta unit saham dan frekuensi sebanyak 8.720 kali.
Rekomendasi Beli
Berdasarkan riset Binaartha Parama Sekuritas, laporan keuangan pada kuartal III-2017, TLKM telah mencatatkan pendapatan Rp 97 triliun atau tumbuh 12,54 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yakni sebesar Rp 86,19 triliun.
Pendapatan terbesar masih disokong dari data, internet & IT services menyumbang Rp 52,5 triliun. Selebihnya didukung pendapatan dari telpon tercatat sebesar Rp 34 triliun, kemudian pendapatan interkoneksi sebesar Rp 3,7 triliun, pendapatan jaringan sebesar Rp 849 miliar, dan pendapatan lainnya sebesar Rp 5,87 triliun.
“Pergerakan harga saham TLKM masih berpotensi menguat karena formasi bullish linear regression channel sudah terbentuk,” ungkap Nafan, dalam risetnya.
Oleh karena itu, Nafan tetap merekomendasikan membeli (buy) dengan target harga secara bertahap di level 4270 dan 4490. Ada pun untuk target harga jangka panjang adalah 4840.
“Ada potensi rebound pada pergerakan harga saham, didukung oleh indikator RSI yang bergerak ke atas,” pungkasnya.