Akibat Longsor di Perimeter Selatan, Kereta Bandara Batal Angkut 1.700 Penumpang
PT Railink yang merupakan operator kereta bandara harus menghentikan pengoperasian kereta bandara.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Railink yang merupakan operator kereta bandara harus menghentikan pengoperasian kereta bandara. Force majeur ini diakibatkan longsor yang terjadi di Jalan Perimeter Selatan, Bandara Soekarno Hatta Senin lalu (5/2).
Jalan yang longsor merupakan persilangan dengan rangkaian rel kereta bandara dari Stasiun Batu Ceper ke Stasiun Bandara Soetta. Saat ini, Railink masih menunggu uji geometris rel yang dilakukan PT KAI dan PT Waskita Karya (persero) Tbk untuk bisa dilalui kembali.
Diah Suryandari, Corporate Communications PT Railink mengatakan saat ini untuk operasi kereta tidak dilakukan. Namun di stasiun-stasiun kereta bandara tetap ada aktivitas terkait refund tiket yang sudah dibeli. Refund tiket bisa dilakukan langsung atau dengan mengirim data nama, kode booking, nomor telepon, email, nomor rekening dan keterangan bank ke info@railink.co.id.
"Kalau untuk operasional kereta bandara tidak ada, tetapi kalau kegiatan ada. Kami standby terutama untuk refund tiket," ujarnya kepada KONTAN, Rabu (7/2).
Dia mengatakan saat ini belum dapat diketahui potensi kerugian akibat tidak beroperasinya kereta bandara. Pihaknya juga masih menunggu rekomendasi dari KAI dan Waskita kapan jalur tersebut aman untuk dilintasi. Sejauh ini dirinya belum mengetahui sampai kapan operasional Kereta Bandara akan terhenti.
"Penumpang sudah beli tiket untuk keberangkatan KA Bandara itu kami himbau untuk refund. Potensi kerugian belum tahu tetapi rata-rata penumpang itu 1.600-1.700 orang per harinya," lanjutnya.
Berita Ini Sudah Dipublikasikan di Kompas.com, dengan judul: Longsor di perimeter selatan, kereta bandara batal angkut 1.700 penumpang