Pembangunan Bandara Labuan Bajo Diserahkan ke Swasta, Lelangnya Dibuka Maret 2018
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengatakan sudah ada beberapa pihak yang tertarik berinvestasi membangun Bandara Komodo.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pemerintah tengah meningkatkan sektor pariwisata di kawasan Labuan Bajo yang terletak di Nusa Tenggara Timur (NTT) itu.
Untuk menunjang pariwisata, Bandara Komodo di Labuan Bajo akan diperbesar dan rencananya akan menggandeng pihak swasta (privatisasi).
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengatakan sudah ada beberapa pihak yang tertarik berinvestasi membangun Bandara Komodo.
"Bandara Labuan bajo akan sebagai Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Banyak sekali (peminat) kalau di Labuan bajo, termasuk AP I, GVK dari India, Vinci Airport dari Prancis," ungkap Budi Karya Sumadi di Kantor Kemenko Maritim, Kamis (8/2/2018).
Melihat antusias tersebut, Maret mendatang akan mulai dibuka tender atau lelang, sehingga badan usaha yang terpilih bisa membuat skema pembangunan selama 6 bulan, dan dua tahun yang akan datang sudah dapat beroperasi.
"Maret (tender) dengan investasi yang dibutuhkan kira-kira Rp 500 miliar," kata Budi Karya.
Baca: Hakim: Katanya Saudara Menolak Uang e-KTP Karena Kurang Besar?, Ganjar: Siapa yang Bicara Itu?
Baca: Pengacara Setnov Minta KPK Serius Usut Dugaan Aliran Dana yang Mengalir ke Ganjar Pranowo
Nantinya meskipun ada pihak swasta yang ikut mengelola Bandara Komodo, Budi menjelaskan pemerintah akan tetap menjadi operatornya.
"Makanya harus dipastikan Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) tetap di kita dan sama air jetnya di kita. Detailnya akan kita bahas lagi," ungkap Budi Karya.
Dengan adanya rencana tersebut trafik penumpang di Bandara Komodo yang tiap tahunnya mencapai 500 ribu penumpang per tahun bisa meningkat menjadi 2 juta penumpang per tahun.