Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Garuda Indonesia Terbitkan Global Bond Senilai 500 Juta Dolar AS pada Maret 2018

Per akhir 2017 lalu, GIAA mencatatan penjualan sebesar 3,6 miliar dolar AS atau sekitar Rp 43 triliun.

Penulis: Syahrizal Sidik
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Garuda Indonesia Terbitkan Global Bond Senilai 500 Juta Dolar AS pada Maret 2018
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Pesawat Boeing 747-400 milik PT Garuda Indonesia melintas di Hanggar 4 GMF, Tangerang, Banten (9/10/2017). Maskapai penerbangan Garuda Indonesia mempensiunkan pesawat Boeing 747-400 dengan nomor registrasi PK-GSH, setelah mengoperasikan pesawat tersebut sejak tahun 1994. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Syahrizal Sidik 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA —  PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) akan menjajaki sumber pendanaan baru dengan menerbitkan surat uang global (global bond) senilai 500 juta dolar AS. 

Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala Mansury mengungkapkan, rencananya global bond tersebut akan diterbitkan pada akhir Maret 2018. 

“Akhir Maret atau kuartal I-2018 mudah-mudahan bisa diterbitkan,” kata Pahala ketika ditemui dalam acara Quo Vadis Ekonomi Digital Indonesia di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (21/2/2018).

Pahala menjelaskan, global bond tersebut merupakan salah satu dari opsi pendanaan selain pinjaman bank asing yang dilakukan perseroan untuk mendukung ekspansi perusahaan pada tahun ini.

Garuda Indonesia juga akan menggunakan fasilitas pinjaman dari bank asing. Adapun besaran pinjamannya mencapai 100 juta dolar AS. 

Baca: Perusahaan di Guangzhou Sukses Ciptakan Taksi Terbang Otonom, Jarak Tempuh Hingga 15 Km

Berita Rekomendasi

”Kami memang selalu menggunakan fasilitas pinjaman bank,” jelasnya. 

Pahala membeberkan, di tahun ini, perseroan berencana menumbuhkan produksi penerbangan internasional di kisaran 20 persen. Dirinya juga menargetkan untuk penerbangan domestik ditargetkan bisa tumbuh dobel digit. 

Per akhir 2017 lalu, GIAA mencatatan penjualan sebesar 3,6 miliar dolar AS atau sekitar Rp 43 triliun. 

“Dari nilai penjualan tersebut, sekitar 55 persen berasal dari penerbangan domestik dan 45 persen dari penerbangan internasional. Pencapaian untuk 2017 sudah 100% dari yang dianggarkan,” pungkas pria yang pernah menjadi Direktur Keuangan Bank Mandiri ini. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas