Ke Kaltara, China Gezhoba Bawa Perancang Bendungan Terbesar Dunia Three Gorgers
Sungai Bahau ditaksir punya potensi dikonversi menjadi energi listrik berkapasitas lebih dari 1.000 Megawatt lewat PLTA
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan Tribun Kaltim Muhammad Arfan
TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG SELOR – Gubernur dan Wakil Gubernur Irianto Lambrie dan Udin Hianggio kedatangan tamu investor dari negeri Tirai Bambu, Cina. Ia adalah Chen Wei, International Business Departement II Country Manager China Gezhoba Group International Engineering CO.Ltd
Bertemu di ruang rapat lantai I gubernuran, Chen Wei menyatakan rasa tertariknya menggarap proyek hydro power atau energi air di Kalimantan Utara. Pemprov merekomendasikan Sungai Bahau di Kecamatan Peso Hilir, Kabupaten Bulungan sebagai daerah pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Sungai Bahau merupakan anak Sungai Kayan. Sungai Bahau ditaksir punya potensi dikonversi menjadi energi listrik berkapasitas lebih dari 1.000 Megawatt lewat PLTA. Chen Wei menyatakan, ketertarikannya bisa berbuah realisasi.
“Pembangunan PLTA itu harus step by step. Besok kami akan coba lihat lokasinya,” kata Chen Wei melalui penerjemah, Selasa (6/3/2018) sore.
Dalam kunjungannya, Chen membawa timnya yang notabene perancang bendungan terbesar di dunia yaitu Three Gorges di Cina. Bendungan yang dibangun oleh Gezhoba Groups itu berkapasitas 22.500 MW.
Kepada Tribun, Chen belum bisa menaksir berapa banyak modal investasi yang diperlukan Gezhoba menggarap PLTA berkisar 1.000 MW di Sungai Bahau.
“Agak sulit mengkalulasi karena banyak faktor seperti faktor transportasi dan jalurnya. Ini harus dihitung secara rinci. Jadi memang agak sulit mengkalkulasi,” ujarnya.
Besok (7/3/2018), Chen dan timnya akan survey lokasi ke Sungai Bahau dan Sungai Kayan di Kecamatan Peso Hilir. Setelah itu baru akan merumuskan kajian dan kelengkapan perizinannya.
Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie dalam pertemuan ini tidak hanya menawarkan potensi energi air. Ia juga menawarkan beberapa proyek seperti pembangunan pelabuhan Pesawan di Tanjung Selor serta ikut dalam investasi industri pemurnian logal di Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional Tanah Kuning-Mangkupadi.
“Beberapa proyek itu memungkinkan dibangun oleh kerjasama swasta. Maka itu kita ikut tawarkan kepada investor. Apalagi Cina ada forum One Belt One Road (OBOR) yang Indonesia juga masuk di daamnya,” kata Irianto.