Sepanjang 2017, BCA Bukukan Laba Bersih Rp 23,3 Triliun
Pertumbuhan kredit “double digit” tersebut ditopang oleh kredit korporasi yang tumbuh 14,5 persen menjadi Rp 177,3 triliun di tahun lalu.
Penulis: Syahrizal Sidik
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Syahrizal Sidik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 23,3 triliun sepanjang 2017.
Angka ini tercatat tumbuh 13,1 persen di tahun 2017 atau sedikit lebih rendah jika dibandingkan tahun 2016 yang tumbuh 14,4 persen.
Namun demikian, kendati pertumbuhan laba sedikit melambat, pertumbuhan penyaluran kredit mengalami kenaikan. Tahun 2017, BCA menyalurkan kredit sebesar Rp 468 triliun atau tumbuh 12,4 persen. Sedangkan di tahun 2016 angkanya berada di kisaran 7,3 persen.
Baca: Tak Perlu Kamera Mahal, Fotografi Makro Bisa Pakai Smartphone Kok. Ini Caranya!
Pertumbuhan kredit “double digit” tersebut ditopang oleh kredit korporasi yang tumbuh 14,5 persen menjadi Rp 177,3 triliun di tahun lalu.
Kredit konsumer juga meningkat 12,1 persen menjadi Rp 122,8 triliun. Selebihnya, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tercatat tumbuh 14,2 persen menjadi Rp 73 triliun dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) yang menanjak 10 persen menjadi Rp 38,3 triliun
“Pada triwulan akhir 2017 BCA melihat tingginya pencairan kredit korporasi sejalan dengan siklus peningkatan permintaan kredit pada akhir tahun,” ungkap Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja dalam keterangan resminya saat paparan kinerja BCA di Jakarta, Kamis (8/3/3018).
Jahja menambahkan, pendapatan bunga bersih BCA juga tercatat meningkat 4,1 persen persen menjadi Rp 41,8 triliun sedangkan pendapatan operasional lainnya tumbuh 11,5 persen menjadi Rp 15,1 triliun pada tahun 2017.
Rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) BCA terjaga pada level 1,5 persen pada akhir tahun 2017, masih berada di bawah industri yakni sebesar 2,6 persen.
Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) BCA mencapai Rp 581,1 triliun, meningkat 9,6 persen dari tahun sebelumnya Rp 530,1 triliun.