JK: Produksi Susu Dalam Negeri Harus Ditingkatkan, Pengusaha Jadi Bapak Angkat Peternak Lokal
Saat ini, kebutuhan susu nasional memang masih didukung dari impor karena Indonesia masih kekurangan sapi perah.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peningkatan produktivitas dan kualitas Susu Segar Dalam Negeri (SSDN) perlu dilakukan untuk memastikan stok susu dalam negeri terjamin dan dalam upaya mengurangi ketergantungan impor susu.
Hal ini dikemukakan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla saat menerima wartawan di kantornya, Selasa (27/3/2018).
"Produksi susu dalam negeri kita perlu stok tinggi supaya kita mengurangi impor. Sekarang ini memang masih dibutuhkan material atau susu bubuk dari luar negeri," kata Jusuf Kalla.
Menurutnya, pengusaha atau industri besar memang harus bermitra dalam upaya meningkatkan produksi dan kualitas susu peternak lokal.
"Pengusaha besar itu harus jadi bapak angkat (bermitra) dengan peternak lokal supaya menjaga rutinitas fungsi produksi dalam negeri," kata Jusuf Kalla.
Saat ini, kebutuhan susu nasional memang masih didukung dari impor karena Indonesia masih kekurangan sapi perah.
"Sebenarnya bisa kita sesuaikan kebutuhan impornya, tapi kita juga harus menjaga keseimbangan supaya harga tidak melonjak naik," kata Jusuf Kalla.
Kementerian Pertanian melalui Peraturan Kementerian Pertanian Nomor 26 tahun 2017 sudah mengamanatkan Industri Pengolahan Susu (IPS) untuk bermitra dengan peternak sapi perah lokal.
Ini merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas peternak sapi lokal dan mencapai target suplai SSDN memenuhi 40 persen kebutuhan susu lokal pada 2020 dan 60 persen pada 2025.