Rilis Data Inflasi Diprediksi Dongkrak Penguatan Rupiah
Rupiah melemah ke level Rp 13.746 per dolar AS dari posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu di level Rp 13.728 per dolar AS.
Penulis: Syahrizal Sidik
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Syahrizal Sidik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Gerak mata uang garuda terhadap dolar Amerika Serikat di awal pekan ini, Senin (2/4/2018), kembali menunjukkan pelemahan.
Melansir Bloomberg, rupiah melemah ke level Rp 13.746 per dolar AS dari posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu di level Rp 13.728 per dolar AS.
Analis Senior Binaartha Parama Sekuritas Reza Priyambada mengatakan pergerakan dolar AS yang cenderung mulai stabil mengurangi laju rupiah untuk dapat bertahan di zona positifnya.
Dia memprediksi, pergerakan rupiah diperkirakan akan cenderung variatif kembali mencoba menguat, mengingat per hari ini Badan Pusat Statistik bakal merilis data inflasi Maret 2018.
“Diharapkan rilis inflasi Maret bisa positif untuk membantu pergerakan rupiah bertahan di zona positifnya,” kata Reza.
Pun demikian, jelas Reza, tetap penting untuk mencermati dan mewaspadai terhadap sentimen yang membuat laju rupiah kembali tertahan kenaikannya dan kembali melemah.
“Rupiah diestimasikan akan bergerak pada kisaran support Rp 13.770 dan resisten Rp 13.754 per dolar AS,” tukasnya.