Survei Willis Towers Watson: Automasi di Tempat Kerja akan Naik 2 Kali Lipat dalam 3 Tahun ke Depan
Kondisi ini diprediksi akan mengubah proses dan keahlian yang dibutuhkan di pekerjaan masa depan
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Automasi dunia kerja diperkirakan meningkat hingga dua kali lipat diIndonesia tiga tahun mendatang.
Kondisi ini diprediksi akan mengubah proses dan keahlian yang dibutuhkan di pekerjaan masa depan.
Demikian hasil survei yang dilakukan oleh Willis Towers Watson, sebuah perusahaan global yang bergerak di bidang konsultansi, pialang asuransi dan solusi terkemuka.
Menurut hasil The Global Future of Work Survey 2018 yang diterbitkan oleh Willis Tower Watson, perusahaan di Indonesia memperkirakan automasi akan meningkat menjadi sekitar 21% dari seluruh jenis pekerjaan dalam tiga tahun mendatang.
Peningkatan ini cukup besar dibandingkan dengan kondisi saat ini yaitu 11%, dari hanya 7% pada tiga tahun lalu.
Hasil survei juga menunjukkan bahwa tujuan utama penerapan teknologi termasuk penggunaan kecerdasan buatan dan robotik, ialah untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas manusia.
Automasi ini juga hanya akan menggantikan beberapa, tidak semua, pekerjaan yang dilakukan oleh manusia pada saat ini, mulai dari pekerjaan rutin di back-office, seperti membuat dan mengarsip laporan, sampai dengan kendaraan yang bisa menyetir sendiri.
“Kita semua mengetahui bahwa penerapan teknologi baru di tempat kerja akan terus berlanjut di masa depan. Namun, berdasarkan survei kami, kenyataannya tidak semua organisasi siap menghadapi tantangan yang semakin meningkat, seperti mengidentifikasi jenjang karier baru,” ujar Henry Hanafiah, Direktur Talent & Rewards, Willis Towers Watson Indonesia dalam press breafing di Jakarta, Selasa (8/5/2018).
Henry menambahkan penting untuk dicatat soal meningkatnya mesin dan robot di tempat kerja ini tidak akan menggantikan fungsi manusia.
"Automasi akan memberikan manfaat seperti mengurangi resiko, meningkatkan fleksibilitas tenaga kerja dan tempat kerja, mengubah cara melakukan pekerjaan, sekaligus mengurangi biaya," ujarnya.
Pekerjaan-pekerjaan baru yang mulai bermunculan, seperti Robot Trainers, Data Scientist, Machine Learning Engineers, dan Data, Talent & AI Integrators, akan menunjukkan bagaimana manusia dan teknologi saling berdampingan dalam menyelesaikan pekerjaan.
Mengingat bahwa jenis-jenis pekerjaan baru ini mungkin belum ditemukan di perusahaan saat ini, maka perusahaan perlu mendekonstruksikan pekerjaan berdasarkan komponen tugas, sekaligus mengidentifkasi tanggung jawab yang dapat diautomasi.
"Setelah itu, barulah mereka dapat mengidentifikasi sekaligus mencari kandidat dengan kemampuan yang sesuai dengan tugas-tugas baru yang perlu dilakukan," ujar Henry.
Faktor biaya jugaakan menyesuaikan, bahwa 57% atau lebih dari separuh perusahaan di Indonesia, memperkirakan bahwa mereka akan membayar gaji yang lebih tinggi untuk karyawan dengan keahlian baru ini.