Survei Willis Towers Watson: Automasi di Tempat Kerja akan Naik 2 Kali Lipat dalam 3 Tahun ke Depan
Kondisi ini diprediksi akan mengubah proses dan keahlian yang dibutuhkan di pekerjaan masa depan
Editor: Hasanudin Aco
Salah satu perusahaan Indonesia yang sudah mengaplikasikan transformasi di tempat kerja ialah Bank Tabungan Pembangunan Nasional (BTPN) dengan meluncurkan Jenius, sebuah aplikasi mobile banking yang Jenius memungkinkan pengguna untuk mengelola berbagai aktivitas perbankan melalui smartphone.
Dalam mengembangkan dan menerapkan Jenius ini, Peter Van Nieuwenhuizen, Head of Digital Banking at BTPN, mendirikan unit start-up terpisah dalam operasinya, untuk memastikan karyawan dengan skill khusus yang tidak ditemukan dalam bank konvensional, seperti scrum masters, tech leads, dan agile developer, bisa dipekerjakan.
Survei Willis Towers Watson juga mengungkapkan bahwa di seluruh industri, sebanyak 54% atau lebih dari setengah perusahaan sudah merencanakan langkah-langkah untuk mengatasi keterbatasan keahlian, termasuk melalui perencanaan lingkungan kerja baru dan pengaturan jalur karier yang lebih fleksibel dengan struktur yang lebih ramping, dan melakukan asesmen untuk mengidentifikasi gap antara keterampilan dan keinginan karyawan.
Survei ini juga mengungkapkan, hanya kurang dari 1% perusahaan di Indonesia yang telahmengambil langkah nyata atau benar-benar siap dalam mengidentifikasi proses reskilling atau membangun keahlian baru, khususnya untuk karyawan yang tugasnya tergantikan dengan automasi.
Walaupun banyak perusahaan yang telah mengambil langkah untuk mempersiapkan perubahanini, namun sayangnya masih ada ketidakpastian mengenai siapa yang akan memimpin, mendorong perubahan internal, atau apakah departemen HR perlu memperluas kemampuan dalam mendorong praktik talent management di lanskap bisnis yang baru ini.
Di saat perusahaan tengah merancang proses evolusi pekerjaan baru, penting bagi pemimpin dan manajer untuk mengembangkan pola komunikasi yang lebih personal dengan seluruh karyawan, menginisiasi perubahan tentang sejauh mana manusia dan teknologi akan bekerja beriringan, sekaligus mengartikulasi roadmap untuk mengurangi kekhawatiran akan tergantinya tenaga kerja manusia.
“Ada kesadaran tinggi dari pemimpin bisnis regional, bahwa mereka perlu mengembangkan pemimpin dan manajer yang mampu mengatur ekosistem kerja yang benar-benar berbeda. Hal ini mencakup kebutuhan untuk menanamkan, sekaligus menggerakkan budaya kerja yang memprioritaskan pada employee engagement, baik untuk karyawan tetap maupun tidak,” tambah Maggy Fang, Managing Director, Talent and Rewards, Willis Towers Watson Asia Pacific.