Strategi Meraih 'Cuan' saat Pasar Saham Tertekan
Direktur Utama PT Reliance Sekuritas Tbk (RELI), Anita, menyampaikan, volatilitas merupakan hal yang wajar dalam berinvestasi.
Editor: Sanusi
Investasi saham, ditegaskan Anita, tetap layak dipilih dan prospektif, jika digunakan untuk jangka panjang. Atau, bisa juga, mulai mengoleksi reksadana saham yang portofolionya terdiri dari saham-saham blue chips atau yang berbasis saham indeks LQ45. RELI juga memiliki indeks LS-27 juga yang berisi saham-saham unggulan yang dipantau secara berkala oleh tim riset.
Berdasarkan sejarah penurunan nilai IHSG, biasanya diikuti lagi dengan kenaikan. Pada 2007, level tertinggi IHSG mencapai 2745. Sekitar 10 kali dari nilai terendahnya di tahun 1998. Begitu juga saat tahun 2008, IHSG mencapai nilai terendah di bawah 1.100 kemudian memecahkan rekor hingga 5.214 di bulan Mei 2013. Kenaikan hingga 5 kali lipat dalam 5 tahun.
Dari data di atas dapat dilihat bahwa secara historis, investasi pada komponen saham di IHSG dalam jangka panjang bisa menguntungkan secara signifikan.
Dengan membeli reksadana saham atau saham saat ini, para investor berkesempatan memperoleh untung dalam jangka panjang. Investor saham pun bisa menikmati penghasilan deviden yang dibagi berkala dari keuntungan perusahaan.
Agar hasil investasi maksimal, investor juga perlu menerapkan money management, alias menempatkan dana tidak dalam satu tempat. Sehingga potensi kerugian dapat diminimalkan. Mengetahui jangka waktu berapa lama berinvestasi juga bisa menghindarkan dari kegagalan investasi.
"RELI menawarkan beragam produk investasi, mulai dari produk saham, hingga reksadana. RELI merupakan perusahaan sekuritas terpercaya dengan rekam jejak positif dan mengedepankan pengelolaan dana nasabah secara prudent," tegas Anita.
Masyarakat yang ingin berinvestasi dapat datang ke kantor cabang RELI yang ada di berbagai daerah. Di sana, masyarakat dapat bertanya atau langsung membeli produk-produk investasi milik RELI.