Penyelesaian Pembangunan Bandara Kertajati Capai 98 Persen
"Semua infrastruktur, peralatan dari berbagai komponen kita siapkan. Dokumen, SOP, kita siapkan dan sudah disiapkan."
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, MAJALENGKA - Pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau Bandara Kertajati sampai pertengahan Mei 2018 ini telah mencapai 98 persen.
Deputi Persiapan Pengoperasian Bandara Kertajati Agus Sugeng yang dihubungi Tribunnews.com, Selasa (22/5/2018) menyatakan, proses penyelesian vandara yang digadang-gadang menjadi bandara terbesar kedua setelah Bandara Internasional Soekarno Hatta ini kini tinggal di area taman dan landscape.
"Tinggal penyempurnaan di beberapa bagian seperti taman dan landscape," kata Agus.
Direncanakan, pada 24 Mei 2018, bandara ini siap secara operasional.
Agus menjelaskan, kesiapan operasional bandara mencakup hal-hal teknis seperti infrastruktur, peralatan, dokumen dan SDM.
"Semua infrastruktur, peralatan dari berbagai komponen kita siapkan. Dokumen, SOP, kita siapkan dan sudah disiapkan. SDM juga sudah terstandarisasi atau yang memiliki surat kecakapan personil atau lisensi. Standar operasional sudah bisa," kata Agus.
Baca: Operasikan 68 Rest Area di Arus Mudik dan Balik, Jasa Marga Akan Terapkan Sistem Baru
Meski belum efektif menerima pendaratan dan penerbangan sipil komersial, Agus mengatakan sudah ada maskapai yang ingin menjadikan BIJB sebagai basis di rute penerbangannya.
"Itu berkaitan dengan maskapai, tapi kami sebagai pengelola bandara kita hanya menyediakan tiga hal tadi. Kalau flight maskapai kan ada business plan-nya, yang sudah siap masuk adalah Citilink ke Surabaya, Medan, Makassar dan Balikpapan. Itu rencananya," ungkap Agus.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, untuk sementara BIJB digunakan untuk melayani penerbangan jemaah haji sebagai bandara embarkasi antara.
Baca: Diikuti 27 Brand Roda Empat, GIIAS 2018 Siap Hadirkan Inspirasi Baru
Agus menjelaskan, BIJB akan melayani sekitar 2.000 jemaah haji dari 5 kloter, yakni 3 dari Majalengka dan 2 dari Sumedang.
Jemaah akan berangkat ke Saudi Arab Saudi melalui BIJB, kemudian berhenti di Bandara Internasional Soekarno-Hatta untuk mengisi bahan bakar dan melanjutkan perjalanan kembali ke Jeddah.
"Untuk menuju Jeddah karena termasuk long distance, perlu ditambah fuel di Soetta. Tapi penumpang (Jemaah haji) nggak turun, itu rencananya. Rencananya ada 2000-an (jemaah) atau 5 kloter dulu, tiga dari Majalengka dan dua dari Sumedang," terang Agus.
Grand lauching BIJB sendiri direncanakan pada bulan Juni 2018 mendatang dan akan diresmikan operasionalnya oleh Presiden Joko Widodo.