Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Jurus Berburu Saham IPO Supaya Tetap 'Cuan'

melangsungkan Initial Public Offering (IPO) atau penawaran saham perdana saham ketika pasar sedang bearish bukanlah pekerjaan mudah

Editor: Sanusi
zoom-in Jurus Berburu Saham IPO Supaya Tetap 'Cuan'
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
ilustrasi 

Cermati juga tujuan IPO di prospektus dan perhatikan dana hasil IPO akan digunakan untuk apa. Apakah digunakan untuk membayar utang, melakukan restrukturisasi permodalan, atau untuk ekspansi usaha.

Jika hasil IPO digunakan untuk melakukan ekspansi usaha, tentu saja memberi sinyal positif karena dana tersebut digunakan lagi untuk meraih profit baru sehingga ujungnya investor dapat menikmati untung. Jika porsi untuk membayar utang cukup besar, tentu saja gerak perusahaan tak gesit.

Kemudian, investor yang ingin mengambil saham perusahaan OPO juga harus memperhatikan saat proses book building, apakah mengalami oversubscribe atau undersubscribe. Potensi kenaikan harga saham akan lebih besar jika terjadi oversubscribe.

Kata Anita, membeli saham sama dengan memiliki sebuah perusahaan. Oleh karena itu, investor harus memilih perusahaan mana yang memiliki kinerja bagus sehingga berpeluang memperoleh keuntungan di masa depan.

Juga, harus disadari, ada banyak saham IPO naik di hari perdana, lalu di hari-hari selanjutnya justru anjlok, dilanda aksi jual dan harganya tak pernah naik lagi hingga menjadi saham tidur.

Kalau sudah begini, dapat dipastikan investor akan merugi. Investor juga harus waspada, jangan sampai, penggunaan dana itu justru tidak sesuai dengan prospektus.

Anita menambahkan, hal lain yang juga perlu diamati, berapa banyak porsi saham yang akan dilepas. Jika saham yang dilepas porsinya sedikit, bisa jadi saham ini tidak likuid. Lain halnya jika porsi saham yang ditawarkan besar. Biasanya kalangan pemodal lebih suka saham seperti ini karena likuiditasnya tinggi.

Investor juga perlu memperhatikan track record penjamin emisi calon emiten. Apakah sukses pelaksanaannya dalam mengelola perusahaan IPO, kemudian adakah kelebihan permintaan (oversubscribe) atau tidak. Jika banyak permintaan, berarti pengelolaan IPO bagus dan direspons publik.

Berita Rekomendasi

Selain itu, perhatikan pula track record penjamin emisi pasca listing. Jika harga saham emitennya terus menanjak, ini dapat menjadi sinyal penjamin emisi tersebut memiliki strategi yang cukup baik dalam menangani IPO.

"Tentu saja, paling aman, memilih saham IPO perusahaan yang secara grup sudah eksis, terpercaya, dan jelas bisnisnya. Investor dalam memilih saham IPO, juga perhatikan siapa saja peminatnya. Jika hanya investor domestik, boleh jadi itu tanda kalau saham tersebut kurang menarik," ucap Anita.

Ayo, berburu saham.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas