IHSG Ditutup Menguat 2,67 Persen, Hampir Menyentuh 6.000
Total 266 saham berhasil naik, berbanding 123 saham yang turun. Sedangkan, 114 saham lainnya stagnan.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) semakin bertenaga pada perdagangan Kamis (24/5). Indeks acuan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup melesat 154,54 poin atau setara 2,67% ke level 5.946,54.
Indeks mendekati level psikologis 6.000, setelah reli selama tiga hari beruntun. Total, indeks sudah menanjak 3,71% dalam tiga hari. Laju indeks diiringi aksi beli saham oleh pemodal asing.
Data RTI memperlihatkan, semua sektor tampil semringah dan menyumbang amunisi bagi indeks pada di hari Kamis.
Sektor keuangan dan infrastruktur memimpin dengan kenaikan masing-masing 3,36% dan 3,14% diikuti sektor barang konsumsi, konstruksi, aneka industri, manufaktur dan pertambangan.
Masing-masing menanjak lebih dari 2%.
Lalu disusul saham sektor industri dasar naik 1,90%, perdagangan menguat 1,09% dan perkebunan dengan kenaikan terkecil yaitu 0,89%.
Baca: Bandara Kertajati Akan Dilengkapi Aerocity di Atas Lahan 3.200 Hektar
Total 266 saham berhasil naik, berbanding 123 saham yang turun. Sedangkan, 114 saham lainnya stagnan.
Hampir semua saham penghuni indeks LQ45 moncer. Hanya, tiga saham yang turun tipis dan satu saham lainnya stagnan.
Sedangkan, posisi top gainers atau saham dengan kenaikan tertinggi, ditempati saham berikut:
1. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) naik 15,43%.
2. PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) naik 7,86%.
3. PT XL Axiata Tbk (EXCL) naik 7,41%.
Asing mulai masuk
Sepanjang perdagangan hari ini, investor mentransaksikan sekitar 8,42 miliar saham. Total nilai perdagangan mencapai Rp 8,23 triliun.
Pemodal asing mulai kembali masuk ke pasar saham domestik. Ini terlihat dari transaksi asing yang membukukan net buy atau pembelian bersih di semua pasar senilai Rp 684,59 miliar. Ini hari kedua pemodal asing membukukan net buy.
Baca: Terjadi di Terminal 3, Aksi Pencurian Bagasi Penumpang Terekam CCTV
Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) paling banyak diburu asing.
Saham bank pelat merah ini membukukan penjualan bersih terbesar oleh pemodal asing yaitu mencapai Rp 362 miliar yang diikuti saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dan PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) dengan nilai pembelian bersih masing-masingRp 132,5 miliar dan Rp 75,5 miliar.
Saham BBRI menjadi amunisi terbesar bagi kenaikan IHSG. Bloomberg mencatat, saham ini berkotribusi 19,72 poin, lantaran berhasil naik 6,25%.
Selain itu, amunisi bagi indeks juga disumbangkan saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) sebesar 15,65 poin, serta saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dengan kontribusi 11,63 poin.
Kamis sore, saham HMSP ditutup menguat 4,23%, dan saham UNVR berhasil naik 3,66%