Pulau Jawa Tersambung Tol di 2018, Ini Dampaknya Bagi Ekonomi
Selain itu, kata Piter, dampak selanjutnya adalah menggerakkan kegiatan perekonomian di daerah yang dilalui ruas tol Trans Jawa.
Penulis: Syahrizal Sidik
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satu demi satu ruas tol Trans Jawa yang membentang sepanjang 920 kilometer dari Merak, Banten hingga ke Pasuruan, Jawa Timur diresmikan.
Yang terbaru, Presiden Joko Widodo pada Jumat (22/6/2018) lalu, meresmikan ruas tol Gempol-Pasuruan. Pemerintah menargetkan, pada akhir 2018, ruas tol Trans Jawa dapat dioperasikan secara penuh. Bahkan, akan tersambung hingga ke Banyuwangi pada akhir 2019.
Berdasarkan data yang dihimpun Tribunnews.com, setidaknya ada enam ruas tol Trans Jawa yang siap untuk diresmikan hingga akhir tahun ini. Ruas tol tersebut antara lain, tol Pejagan-Pemalang, tol Kartasura-Sragen. Selanjutnya, tol Salatiga-Kertosono, tol Sragen-Ngawi dan tol Porong-Gempol hingga ruas tol Wilangan-Kertosono.
Ekonom Centre of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah menilai, dampak dari terkoneksinya Pulau Jawa melalui tol Trans Jawa memberikan dampak bagi perekonomian. Pertama, tentunya adalah biaya logistik yang lebih murah karena akses transportasi yang lebih cepat.
Selain itu, kata Piter, dampak selanjutnya adalah menggerakkan kegiatan perekonomian di daerah yang dilalui ruas tol Trans Jawa.
“Kita sudah melakukan survei dengan adanya tol Trans Jawa menyebabkan daerah bisa mengoptimalkan kapasitas perekonomiannya,” kata Piter kepada Tribunnews.com, Selasa (26/6/2018) di Jakarta.
Salah satu contohnya, lanjut Piter, petani yang biasanya mengirim tembakau dari daerah Temanggung, Jawa Tengah ke Surabaya, Jawa Timur yang selama ini bisa satu kali pengiriman bisa sampai tiga kali karena adanya akses tol.
Harus Terintegrasi
Namun demikian, dirinya memberi catatan, dampak positif dari pembangunan infrastruktur tersebut juga harus diikuti dengan koordinasi dengan Kementerian terkait untuk mengintegrasikan jalan tol dengan titik-titik pertumbuhan ekonomi agar manfaatnya bisa dirasakan semua pihak.
Misalnya, Kementerian Pertanian bisa membuat program yang bisa meningkatkan produktivitas hasil pertanian dengan adanya jalan tol tersebut dan meningkatkan harga jualnya. Kementerian Perindustrian bisa mengembangkan kawasan industri bersama-sama Pemerintah daerah setempat.
“Kalau tidak terintegrasi, yang terjadi swasta yang harus menyesuaikan, ini yang menyebabkan dampak pembanguan pembanguan tol Trans Jawa terasa lambat,” imbuh dia.
Presiden Joko Widodo juga mengharapkan, jika sudah beroperasi secara penuh, ruas Tol Trans Jawa diharapkan bisa tersambung hingga ke Banyuwangi akan memberikan manfaat secara ekonomi.
“Kita berharap nantinya mobilitas orang, mobilitas barang, kemudian biaya logistik akan menjadi lebih murah,” kata Jokowi.
Selain itu, Jokowi bilang, nantinya tol juga harus terintegrasi dengan titik-titik pertumbuhan ekonomi seperti kawasan industri, pelabuhan, maupun kawasan wisata.
"Ini yang ingin kita integrasikan semua sehingga pembangunan jalan tol itu betul-betul berguna dan bermanfaat maksimal," pungkas Jokowi.