Himbara Pastikan Bank BUMN Tak Terlibat Pendanaan Akuisisi Saham Freeport
Bank yang termasuk Badan Usaha Milik Negara disebut tak terlibat dalam pendanaan akuisisi 51 persen saham PT Freeport
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank yang termasuk Badan Usaha Milik Negara disebut tak terlibat dalam pendanaan akuisisi 51 persen saham PT Freeport Indonesia oleh PT Indonesia Asahan Aluminium.
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara yang juga Ketua Himpunan Bank-bank Milik Negara ( Himbara) Maryono memastikan BTN serta bank-bank BUMN lain tak terlibat dalam pendanaan itu. Ia menyatakan, dalam pengarahan pendanaan akuisisi fokus dilakukan oleh bank-bank swasta dan bank asing.
"Empat bank BUMN kemungkinan sangat tidak ikut dalam pembiayaan," kata Maryono Rabu (19/7/2018).
"Supaya ada uang masuk mengalir dari negara lain sehingga bisa menambah devisa kita," lanjut dia.
Sebelumnya, PT Indonesia Asahan Alumunium atau Inalum (Persero) akan menerima pinjaman dari 11 bank untuk mencaplok saham 51 persen di Freeport Indonesia.
Total dana yang diperlukan untuk divestasi 51 persen saham Freeport adalah 3,85 miliar dollar AS atau setara Rp 55,44 triliun dengan perhitungan kurs Rp 14.400 per dollar AS.
Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin tak mengungkap detil berapa banyak yang akan dibantu pinjaman dari 11 bank tersebut.
Dia hanya memastikan, untuk proses divestasi saham Freeport, pihaknya akan ikut mengandalkan dana dari holding BUMN pertambangan yang dipimpin oleh Inalum.
Dari total 3,85 miliar dollar AS itu, sebanyak 3,5 miliar dollar AS akan digunakan untuk mengambil Participating Interest (PI) Rio Tinto di PTFI yang kemudian dikonversi jadi saham.
Sedangkan 350 juta dollar AS sisanya untuk mengambil 100 saham FCX (Freeport McMoran Incorporated) di PT Indocopper Investama yang memiliki 9,36 persen saham di PTFI.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Himbara: Bank BUMN Tak Terlibat Pendanaan Akuisisi Saham Freeport"