Ada Capital Outflow Puluhan Triliun di Pasar Modal, BI Mati-matian Tarik Devisa Masuk
BI kini menghidupkan lagi Sertifikat Bank Indonesia (SBI) tenor 9 dan 12 bulan untuk menarik minat investor asing.
Editor: Choirul Arifin
Apalagi, tahun ini defisit neraca dagang akan membengkak. Alhasil, transaksi berjalan akan defisit sekitar US$ 25 miliar. Nilai itu naik dari tahun lalu yang senilai US$ 17 miliar.
Rupiah lemah
Pelebaran defisit transaksi berjalan itu akan membebani NPI dan memicu defisit NPI. Alhasil, situasi ini seperti mengulang posisi NPI tahun 2013 dan 2015 (lihat tabel).
Proyeksi Juniman, NPI tahun ini bisa negatif US$ 5 miliar-US$ 7 miliar. Tahun 2017, NPI surplus US$ 12 miliar.
Artinya, aliran dollar keluar dari pasar lebih besar daripada yang masuk. Ini akan berakibat dukungan fundamental terhadap rupiah berkurang.
Tekanan terhadap rupiah pun masih berlanjut. Mau tak mau, BI akan terus menggunakan cadangan devisa untuk operasi moneter.
"Cadangan devisa tahun ini diperkirakan tinggal US$ 124 miliar-US$ 126 miliar, turun dari US$ 130 miliar pada tahun lalu," kata Juniman.
Project Consultant Asian Development Bank Institute Eric Sugandi memproyeksikan, tahun ini NPI bisa defisit US$ 4,3 miliar, sementara defisit transaksi berjalan sekitar US$ 26 miliar.
Kondisi ini berdampak langsung terhadap nilai tukar. "NPI yang defisit menurunkan cadangan devisa, dan menandakan melemahnya daya dukung ekonomi pada rupiah," kata Eric.
Nilai tukar rupiah yang saat ini di level Rp 14.400-an diperkirakan sulit menguat dan kembali ke level Rp 13.500. "Akhir tahun, kurs rupiah masih di 14.400," jelas Eric.