Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Bukit Asam dan PT Timah Tbk Raup Keuntungan dari Pelemahan Rupiah

Direktur utama Inalum Budi Gunadi Sadikin mengatakan setiap pelemahan sebesar Rp 100, maka laba Bukit Asam akan naik hingga Rp 24 miliar.

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Bukit Asam dan PT Timah Tbk Raup Keuntungan dari Pelemahan Rupiah
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Budi Gunadi Sadikin 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Imbas negatif dari pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dirasakan berbagai sektor perekonomian.

Namun ada yang mendapat keuntungan dari adanya pelemahan rupiah tersebut yakni PT Bukit Asam Tbk dan PT Timah Tbk, yang keduanya merupakan bagian dari holding BUMN tambang yang dipimpin PT Inalum.

Direktur utama Inalum Budi Gunadi Sadikin mengatakan setiap pelemahan sebesar Rp 100, maka laba Bukit Asam akan naik hingga Rp 24 miliar.

"Kita sudah kaji. Untuk Bukit Asam dan Timah, setiap ada pelemahan kurs 100 rupiah, laba mereka akan naik. Bukit Asam setiap kurs nya turun Rp 100, laba bersih mereka akan naik Rp 24 miliar sampai akhir tahun," kata Budi Gunadi saat ditemui di DPR, Kamis (6/8/2018).

Sedangkan Timah setiap melemah Rp 100, labanya akan naik Rp 9 miliar, memang lebih kecil dibandingkan Bukit Asam. Keuntungan tersebut karena Bukit Asam dan Timah mengekspor produk mereka ke luar negeri.

Baca: Pertamina Hedging Valas Antisipasi Kemerosotan Kurs Rupiah

"Timah, setiap turun Rp 100, labanya akan naik Rp 9 miliar. Karena memang naturenya kita bisnisnya itu ekspor sumber daya. Jadi dampaknya positif," kata Budi Gunadi Sadikin.

Berita Rekomendasi

Sedangkan anggota holding tambang lainnya yakni PT Aneka Tambang (Antam) jika ada kenaikan Rp 100 maka labanya akan minus, karena masih banyak melakukan pinjaman dalam mata uang dolar AS.

"Khusus untuk antam, karena masih banyak pinjaman dalam mata uang asing sekitar USD 500 juta, jadi setiap turun Rp 100, antam labanya sampai akhir tahun minus Rp 11 miliar," kata Budi Gunadi Sadikin.

Pagi ini (7/9/2018) rupiah dibuka menguat tipis ke Rp 14.890 per dollar AS sementara pada Kamis (6/9/2018) kemarin, rupiah ditutup di posisi Rp 14.893 dolar AS.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas