Selamatkan Rupiah, Pemerintah Ekspor 9 Ribu Ton Manggis ke Tiongkok
Jurus ampuh lain untuk menguatkan kembali nilai tukar rupiah adalah meningkatkan ekspor. Pertanian salah satu sektor yang potensial.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan awal pekan ini, Senin (10/9/2018), 1 dollar AS dihargai Rp 14.830.
Angka tersebut melemah 0,1 persen dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan lalu. Namun, level ini masih lebih baik dibanding pembukaan pasar spot pada Jumat pekan lalu, saat 1 dollar AS dihargai Rp 14.865.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyebut semakin menguatnya Rupiah yang menjauh dari level Rp 15.000 per Dolar AS, tak lepas dari peran pemerintah, dan pengusaha yang telah menukar valuta asing yang mereka miliki.
Ia mengapresiasi beberapa langkah konkret pemerintah untuk menurunkan defisit transaksi berjalan (CAD), di antaranya Perpres No. 66 Tahun 2018 yang mengatur pemberian insentif pada minyak kelapa sawit (biodiesel) yang dicampur seluruh jenis solar. Juga Peraturan Menteri Keuangan (PMK) yang resmi merevisi naik tarif Pajak Penghasilan (PPh) 22 untuk 1.147 barang impor.
"B20 kan sudah implementasi terus kemarin Bu Menkeu (Sri Mulyani) sudah mengumumkan mengenai PPh impor," ujar Perry.
Sektor Pertanian Potensial Bantu Penguatan Rupiah
Jurus ampuh lain untuk menguatkan kembali nilai tukar rupiah adalah meningkatkan ekspor. Pertanian salah satu sektor yang potensial.
Menilik data Badan Pusat Statistik (BPS), selama kuartal II-2018 kenaikan ekspor pertanian menjadi paling tinggi dibanding sektor lain.
Kontribusi sektor pertanian dalam menyumbang pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) juga paling tinggi, mencapai 9,93 persen.
Kamis (6/9/2018) pekan lalu Menteri Pertanian Amran Sulaiman melepas ekspor 9 ribu ton manggis ke China di Bandara Ngurah Rai, Bali. Manggis ekspor ini merupakan hasil panen kelompok tani di Desa Padanan, Kecamatan Pupuan, Tabanan, Bali.
China membuka pintu untuk manggis Indonesia sejak Desember 2017, setelah negosiasi panjang selama lima tahun oleh Badan Karantina Pertanian.
"Sejak dibukanya kembali keran ke Tiongkok, Indonesia sampai saat ini setidaknya berhasil mendorong ekspor manggis 33 ribu ton dengan nilai ekspor 93 juta dolar AS. Angka ini jauh melampaui ekspor tahun-tahun sebelumnya," ujar Amran.
Pasar manggis sendiri cukup banyak. Selain China, ada Thailand, Singapura, Malaysia. Vietnam, Australia. Selandia Baru, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Perancis, Belanda, Italia, Swiss, Spanyol, Jerman, dan Inggris.
"Manggis buah unggulan ekspor yang eksotis. Indonesia sudah mengekspor buah ini ke 23 negara", jelas Amran bangga.
Di sisi lain, Direktur Jenderal Perkebunan Bambang menambahkan penguatan dollar AS terhadap rupiah juga memberi kesempatan bagi petani mengekspor komoditas perkebunan unggulan. Komoditas yang potensial ekspor di antaranya kelapa sawit, kakao, dan karet.
Ekspor pangan menjadi bagian upaya pemerintah untuk menguatkan upaya BI terus berkomitmen menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan melakukan intervensi pasar.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.