Genjot Ekspor, Pemerintah Masih Andalkan Hasil Sumber Daya Alam
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor pada Agustus 2018 mencapai 15,81 miliar dolar Amerika Serikat (AS).
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor pada Agustus 2018 mencapai 15,81 miliar dolar Amerika Serikat (AS).
Realisasi tersebut meningkat 4,15 persen dibandingkan tahun 2017 (YoY) yang mencapai 15,21 miliar dolar AS. Namun jika dibandingkan dengan dengan bulan Juli 2018 terjadi penurunan ekspor 2,90 persen dari 16,24 miliar dolar AS.
Menteri Perdagangan Enggartiasto menyebutkan ekspor sumber daya alam (SDA) seperti batubara masih menjadi tumpuan untuk peningkatan ekspor di tahun 2018.
"Yang pasti SDA dulu ya karena trader kemarin kita larang sekarang kita longgarkan. Kemarin juga ada DMO, sekarang juga kita lepas," papar Enggartiasto saat ditemui di Kemenkomaritim, Jakarta Pusat, Selasa (18/9/2018).
Selain batubara, produk tekstil, produk otomatif, dan minyak sawit atau crude palm oil juga akan diunggulkan diekspor.
Baca: Bengkel Ini Buka Jasa Modifikasi Pasang Pintu Gunting di Mobil
Enggar pun optimis hingga akhir tahun capaian ekspor bisa meningkat 11 persen dari tahun 2017 5,6 persen.
Adapun capaian ekspor nasional periode Januari hingga Agustus 2018 telah mencap 120,10 miliar dolar AS atau meningkat 10,39 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2017.
"Sampai Agustus baru 10 persen. InsyaAllah (bisa tercapai dari semua produk ekspor. Tekstil, Otomotif, CPO diunggulkan," ungkap Enggar.
Sementara itu pada Agustus 2018 ekspor nonmigas sebesar 14,43 miliar dolar AS yang menurun 2,86 persen dibandingkan 2017 sebesar 14,86 miliar dolar AS.
Ekspor migas juga mengalami penurunan sebesar 3,27 persen dari 1,43 miliar dolar AS di Juli 2018 menjadi 1,38 miliar dolar AS di Agustus 2018.