Pelaku UMKM dari Berbagai Usaha Ikuti Pelatihan Inkubator Wirausaha di Polsa Purworejo
Kemenkop dan UKM selama ini menggandeng berbagai perguruan tinggi di Indonesia untuk mengembangkan wirausaha
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Para pelaku UMKM dari berbagai usaha mengikuti pelatihan yang digelar Kementerian Koperasi dan UMKM dengan tema 'Inkubator Wirausaha' di Kampus Politeknik Sawunggalih Aji (Polsa) Purworejo, Jawa Tengah, Minggu (7/10/2018).
"Inkubator adalah alat untuk membantu bayi prematur agar tumbuh sehat dan kuat. Begitupun melalui inkubator wirausaha kita ingin lahir wirausaha-wirausaha sukses. Kita terus menggelorakan semangat kewirausahaan nasional agar para UMKM berkembang sehat, kuat, mandiri dan maju," kata Asisten Deputi Peran Serta Masyarakat pada Deputi Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Koperasi dan UKM Hariyanto, saat membuka acara tersebut.
Kemenkop dan UKM selama ini menggandeng berbagai perguruan tinggi di Indonesia untuk mengembangkan wirausaha di kalangan masyarakat dan kampus sehingga akan tercipta pengusaha maju dan berdaya saing tinggi.
"Program inkubator wirausaha ini adalah alat menciptakan wirausaha baru yang unggul, pelaku UMKM dibekali ilmu yang komplit beserta solusinya, mulai dari pelatihan produksi, design, solusi finansial dan pemasaran dari ilmuwan yang kompeten, keluar dari sini mereka siap untuk terjun berwirausaha," harap Hariyanto yang merupakan putera asli Purworejo ini.
Acara juga dihadiri Direktur Polsa Sapta Aji Sri Margiutomo, Ketua Yayasan Polsa, Tien Partini, Ketua Pengawas Yayasan Polsa Mulyadi Nitisusastro, Kepala Dinas Koperasi dan UKM dan Perdagangan Kabupaten Purworejo Gandi Budi Supriyanto, Direktur PIBI Inkopin Indra Fahmi, Ketua Inkubator Agus Dwi Atmoko dan para dosen ekonomi Polsa Purworejo.
Sebelumnya, Direktur Polsa Sapta Aji mengatakan, kampusnya telah membentuk inkubator inovatif untuk membina dan mengembangkan wirausaha di Purworejo.
"Kita harap Polsa menjadi bengkelnya UMKM di Purworejo dan sebagai pusat informasi, tempat konsultasi dan pelatihan sampai pada pengurusan Hak Kekayaan Intelektual," ujar Sapta Aji.
Kadiskop UKM dan Perdagangan Kabupaten Purworejo Gandi Budi Supriyanto berharap Purworejo dapat lebih maju dibandingkan kabupaten di sekitarnya.
"Mari kita sambut bandara New Yogyakarta (NYIA), dibentuknya Badan Otorita Borobudur (BOB) yang berkantor di Loano dan dibangunnya Bendungan Guntur Bener," ajaknya.
Gandi mengungkapkan, saat ini sedang dibangun akses jalan ke BOB dari NYIA yang nantinya dibutuhkan waktu tempuh hanya 45 menit.
"Ketiga hal itu akan menjamin Kabupaten Purworejo lebih maju," ungkapnya.
Acara ini diikuti oleh para pelaku UMKM se-Kabupaten Purworejo dari berbagai bidang, antara lain: makanan, minuman, assesoris, fashion dan handicraft.
Usai acara, Hariyanto beserta rombongan mengunjungi sentra pembuat sangkar burung "Paring Safrudin" di desa Wirun, Kutoarjo.
Kerajinan sangkar burung ini dibuat dengan berbagai motif antara lain motif pemandangan, tokoh wayang, hewan dan lain-lain.
Ini merupakan usaha turun temurun yang produknya dijual dengan harga sekitar Rp 70 ribuan. Hampir satu RW di daerah itu rata-rata mempunyai usaha membuat sangkar burung.
Rombongan juga mengunjungi kelompok sentra pembuat batik "Srikandi Keki" di desa Kemiri Kidul Kecamatan Kemiri.
Srikandi Keki ini mengembangkan batik dengan berbagai motif yang dijual ke berbagai daerah baik secara manual maupun online.