Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Yenny Wahid Gandeng Investor Arab Biayai Proyek di Indonesia

Saat ini dr Rahman Al Saeed duduk dalam Board of Eminence Heritage Amanah Group, sebuah Private Investment advisory group yang mewakili banyak grup

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Yenny Wahid Gandeng Investor Arab Biayai Proyek di Indonesia
Istimewa
Yenny Wahid menggagas pertemuan antara menteri BUMN, Rini Soemarno, dengan dr Rahman Al Saeed, penasehat kerajaan Saudi dan ketua Komite Perdagangan Internasional Saudi ( ICT). Tampak Menteri BUMN, Dirut Danareksa, Pertamina dan para Dirut BUMN. 

TRIBUNNEWS.COM--Disela-sela pertemuan IMF/Worldbank, Yenny Wahid menggagas pertemuan antara Menteri BUMN, Rini Soemarno, dengan dr Rahman Al Saeed, penasehat kerajaan Saudi dan ketua Komite Perdagangan Internasional Saudi ( ICT).

Saat ini dr Rahman Al Saeed duduk dalam Board of Eminence Heritage Amanah Group, sebuah Private Investment advisory group yang mewakili banyak grup konglomerasi besar asal Timur Tengah.

"Saya melihat pada saat ini investasi dari Timur Tengah masih sangat minim di Indonesia, padahal Raja Salman sudah kesini (Indonesia) bawa rombongan besar. Kenapa ini terjadi? Karena setelah itu ada hambatan komunikasi. Kita dan mereka sama-sama pasif, sehingga tidak ada investasi masuk yang signifikan," kata Yenny Wahid, anak kandung Presiden RI KH Abdurrahman Wahid, agak sedikit gemes.

Menurut data yang ada, realisasi investasi Arab Saudi beberapa tahun terakhir tidak begitu menggembirakan. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, tahun 2016 investor Saudi hanya menanam 900 ribu dolar AS.

Angka ini masih lebih baik dari catatan 2011 yang hanya 80 ribu dolar AS. Ini angka investasi yang sangat kecil untuk negara yang masuk daftar G20, kumpulan negara dengan perekonomian yang besar di dunia.

Arab Saudi hanya bercokol di urutan ke-57, di bawah Afrika Selatan atau Mali yang bisa merealisasikan investasi 1 juta dolar AS sepanjang 2016. Jelas lebih kalah jauh lagi bila disandingkan Singapura, investor terbesar di Indonesia, yang mencapai 2 miliar dolar AS di periode yang sama.

Seperti diberitakan sebelumnya, kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud ke China, beberapa waktu lalu rupanya bikin hati Presiden Joko Widodo gelisah.

BERITA REKOMENDASI

Bahkan, menuai kekecewaan. Perasaan itu disampaikan Presiden Jokowi di sela sambutannya di Pondok Pesantren Buntet, Desa Buntet, Kecamatan Astanaja Pura, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Kamis (13/4/2017).

Curhatan Jokowi diawali dengan cerita bagaimana dirinya menyambut kedatangan Raja Salman di Istana Kepresidenan Bogor, 1 Maret 2017 lalu.

"Pertama kali datang ke Istana Bogor, sudah kami siapkan dengan baik, rapi. Tapi Allah ternyata berkehendak lain. Begitu beliau masuk ke Istana, hujan turun deras sekali," ujar Jokowi di hadapan lima ribuan warga pondok.

"Tapi enggak apa-apa. Itu namanya hujan berkah ya," lanjut dia.

Di Istana Bogor, Jokowi menyambut Raja Salman secara maksimal. Saat hujan, Jokowi memayunginya hingga kebasahan. Selain itu, di Istana Kepresidenan Jakarta, Jokowi juga menyupiri Raja Salman dengan golf car mengitari Istana.


Namun, saat Raja Salman bertandang ke Negeri Tirai Bambu, nilai investasi Arab Saudi di China rupanya jauh lebih besar ketimbang investasi di Indonesia.

"Investasi Saudi ke Indonesia Rp 89 triliun. Tapi ya saya lebih kaget saat beliau ke Tiongkok, ke China yang beliau tanda tangani Rp 870 triliun," ujar Jokowi.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas