Ekonomi Tumbuh 5,17 persen, Jokowi: Sangat Baik di Tengah Tekanan Global
"Artinya kita bisa mempertahankan pada posisi 5,1 persen dan kita lihat tren konsumsi masyarakat juga masih di atas 5 persen," ujar Jokowi
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perekonomian Indonesia pada triwulan III 2018 tumbuh sebesar 5,17 persen (yoy) berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis pada 5 November 2018 kemarin.
Di Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (6/11/2018), Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi di triwulan III itu cukup menggembirakan di tengah adanya tekanan eksternal.
Baca: Bersama Anies, Jokowi Jajal MRT dari Bundaran HI ke Lebak Bulus
"Alhamdulillah, menurut saya masih sangat baik. Artinya kita bisa mempertahankan pada posisi 5,1 persen dan kita lihat tren konsumsi masyarakat juga masih di atas 5 persen," ujar Jokowi berdasarkan keterangan Biro Pers Istana Kepresidenan.
Baca: Beredar Video Viral Pesawat Angkut 3 Ton Durian dan Bau Menyengat, Begini Tanggapan Sriwijaya Air
Pemerintah, kata Jokowi, akan berkomitmen untuk mempertahankan dan meningkatkan perekonomian nasional di masa-masa mendatang.
"Kita bandingkan dengan situasi global ekonomi yang menurun dan perang dagang yang masih ramai, saya kira pertumbuhan ekonomi di angka 5,17 menurut saya baik," kata Jokowi.
Baca: BPS Sebut Ekonomi RI Tumbuh 5,17 Persen di Triwulan III-2018, Ini Tanggapan Menko Darmin
Dalam kesempatan itu, Jokowi menyampaikan pemerintah akan memperkuat pelatihan vokasi bagi para lulusan SMK yang berdasarkan data BPS masih belum terserap sepenuhnya ke dalam industri dan dunia kerja.
"Saya sampaikan bahwa yang namanya vocational training itu masih menjadi fokus kita untuk memperbaiki kualitasnya sehingga SDM kita betul-betul siap untuk masuk dunia kerja," ucap Jokowi.