Laporan Reporter Tribunnews, Syahrizal Sidik

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Laju kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat menguat ke level Rp 14.475 per dolar AS pada penutupan perdagangan Senin (26/11/2018).

Sebelumnya, pada awal perdagangan, laju rupiah dibuka pada level Rp 14.544 per dolar AS.

Di pasar spot, hari ini rupiah ditransaksikan pada kisaran Rp 14.457 hingga Rp 14.558 per dolar AS. Dengan posisi kurs sore ini, depresiasinya sejak awal tahun menjadi sebesar 6,79 persen.

Berdasarkan acuan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, rupiah ditutup menguat ke level Rp 14.551 per dolar AS dari posisi akhir pekan kemarin Rp 14.552 per dolar AS.

Baca: Peneliti: Ditekan Pasar, Tata Niaga Beras yang Dijalankan Pemerintah Tak Adil Bagi Petani

Analis Senior CSA Research Institue Reza Priyambada mengatakan, meski masih dibayangi kekhawatiran akan berlanjutnya defisit transaksi berjalan dan masih adanya penolakan terkait revisi aturan Daftar Negatif Investasi (DNI) dalam Paket Kebijakan 16 yang telah dikeluarkan Pemerintah, hal itu tidak menghalangi penguatan Rupiah yang mampu memanfaatkan pelemahan sejumlah mata uang global.

Baca: BMW dan Uber Tawarkan Layanan Taksi Online di China

“Rupiah mampu bergerak naik dengan memanfaatkan kondisi yang ada memberikan potensi untuk dapat kembali melanjutkan kenaikannya,” ujarnya.