Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Timbunan Sampah di Perairan Selat Bali Bikin Nelayan Menjerit, Makin Sulit Mencari Ikan

Diperkirakan, kantong plastik yang terbuang ke lingkungan sebanyak 10 milar lembar per tahun atau sebanyak 85.000 ton kantong plastik.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Timbunan Sampah di Perairan Selat Bali Bikin Nelayan Menjerit, Makin Sulit Mencari Ikan
KOMPAS.com / Wahyu Adityo Prodjo
Kapal-kapal nelayan di Pantai Kedonganan, Desa Kedonganan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali. Foto ini diambil pada Minggu (8/11/2015) 

“Untuk itu, kami mendukung upaya masif dalam penanganan sampah plastik ini, termasuk pembatasan di tempat-tempat wisata, maupun rencana cukai plastik dan pajak plastik buat turis. Bagi kami, menekan penggunaan plastik seminimal mungkin bahkan menggantinya menjadi material yang ramah lingkungan adalah sesuatu yang harus didorong saat ini,” imbuhnya.

Andrew Lioe, Founder Jakarta Ocean Dive, juga khawatir dengan meningkatnya volume sampah plastik di Kepulauan Seribu, karena akan mengamcam bisnis bahari yang memang mengandalkan keindahan biota laut. Sampah plastik meyebabkan kerusakan terumbu karang yang menjadi rumah bagi ikan-ikan dan sumber makanan. Semakin rusak semakin berdampak buruk untuk bisnis bahari karena dalam bisnis ini yang dijual adalah keindahan bawah airnya.

Dengan rusaknya atau pencurian terumbu karang otomatis ikan akan berkurang dan banyak spesies laut yang mati karena terumbu karang sangat berfungsi sekali bagi tempat tinggal,tempat berkembang biak,tempat mencari makan para spesies ikan. “Sampah pelastik juga salah satu penghambat perkembangan karang,” keluhnya.

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas