Penumpang Sepi, Helper Bandara Soetta Juga Kehilangan Penghasilan
Mengenakan seragam warna biru dilengkapi tanda pengenal dan topi, Komahudin mengaku sudah tiga jam berdiri tanpa aktivitas berat seperti biasa.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komahudin, airport helper yang biasa bekerja membantu mengangkat barang bawaan penumpang di Terminal 1 Bandar Udara Soekarno Hatta, Jumat (8/2/2019) siang tengah bersantai.
Dengan sabar dia menanti penumpang yang membutuhkan bantuannya.
Kerja petugas airport helper di Terminal 1, 2, dan 3 Bandara Soetta di Cengkareng serupa dengan tugas porter yang sebelumnya berada di tiap bandara dan terminal.
Mengenakan seragam warna biru dilengkapi tanda pengenal dan topi, Komahudin mengaku sudah tiga jam berdiri tanpa aktivitas berat seperti biasa.
Kata dia kepada Tribunnews, saat ini tidak banyak lagi penumpang yang membawa banyak barang.
“Sehabis solat Jumat tadi, saya hanya diam di sini. Suah jarang penumpang pakai troli,” ucap Komahudin di Terminal 1C keberangkatan, Jumat (8/2/2019).
Baca: ICW: Lima Sektor Ini Paling Banyak Dikorupsi dari Penyaluran Dana Desa Sepanjang 2018
Selain tugas utamanya membantu mengangkut barang calon penumpang, airport helper dibekali tanggung jawab lain saat bekerja yakni menolong penumpang lansia.
Komahudin mengatakan kondisi serupa terjadi di seluruh bandara Soetta terminal 1,2, dan 3. Biasanya aku dia, helper selalu sibuk hilir-mudik menjemput troli di area parkir, tapi tidak sekarang.
Baca: Kementerian Perhubungan Beri Peringatan ke Lion Air Terkait Keluhan Bagasi Penumpang
“Ini sudah terjadi setelah tahun baru. Semenjak harga tiket naik jadi sepi. Justru yang agak ramai itu dini hari jam 03.00 (WIB) sampai subuh,” jelasnya.
Peristiwa penumpang sepi khususnya di terminal 1 memang bukan hal lumrah, sebagai penerbangan domestik (low cost), penumpang acap memenuhi seluruh ruas kawasan luar hingga dalam (check-in bagasi).
Hal yang sama juga disampaikan pengemudi taksi Primajasa yang tidak banyak menerima order penumpang. Mahdi, sang sopir menyebut penumpang dalam sehari hanya satu per empat dari sebelum harga tiket melambung.
“Sepi banget, nunggu dari pagi hanya dapat satu,” ujarnya.
Penumpang Sepi
Pasca high session Natal dan Tahun Baru 2018/2019 harga tidak urung kembali normal. Beberapa maskapai penerbangan membatalkan penerbangan dari Medan ke beberapa tujuan, terutama Jakarta, karena pesawat kosong tak ada penumpang.
Mahalnya harga tiket ditambah lagi dengan kebijakan maskapai menerapkan tarif bagasi yang dulunya gratis.
Dampaknya, jumlah penumpang pesawat kini turun drastis. Suasana bandar udara tak seramai dulu.
Perjalanan Kereta Api maupun Bus di Jawa jadi pilihan lagi. Harganya jauh lebih murah. Terlebih tol Jakarta-Surabaya telah tersambung.
Dampak turunan berikutnya, pariwisata di berbagai daerah mulai sepi seiring merosotnya jumlah penumpang pesawat.