Bank CIMB Niaga Genjot Layanan Digital Banking
"Fokus utama kita nanti tak lagi pada pengembangan cabang karena saat ini 95 persen transaksi perbankan oleh nasabah kita sudah berada di luar cabang"
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Disrupsi di dunia perbankan membuat aktivitas nasabah datang ke kantor cabang bank kini semakin berkurang. Aktivitas terkait dengan layanan perbankan, mulai dari tarik tunai sampai transfer dana bisa dilakukan di luar kantor cabang bank. Misalnya melalui layanan mobile banking maupu melalui platform layanan digital lainnya.
Mengantisipasi tren tersebut, Bank CIMB Niaga kini berupaya menggenjot layanan digital banking. Salah satu strategi yang dijalankan adalah memperbanyak digital lounge.
"Fokus utama kita nanti tak lagi pada pengembangan cabang karena saat ini 95 persen transaksi perbankan oleh nasabah kita sudah berada di luar cabang, seperti via online banking, ATM dan lain lain. Sekarang kita lakukan konsolidasi. Cabang yang ada kita tinjau efektivitasnya. Kita coba buka digital lounge misalnya seperti yang kita buka di kampus Universitas Atmajaya Yogyakarta dan di mal," ungkap Tigor M Siahaan, President Director Bank CIMB Niaga dalam perbincangan dengan Tribunnews di acara kunjungan manajemen CIMB Niaga ke redaksi Tribunnews di Palmerah, Jakarta sore ini, Senin (18/2/2019).
Tigor menjelaskan, pengembangan konsep digital lounge ini terbukti sukses dan mendapat sambutan masyarakat.
"Digital Lounge ini fungsinya untuk melayani pembukaan account, ATM. Jemput bola semuanya dengan mudah. Proses pembukaan account baru hanya membutuhkan waktu 5 menit. Kita ada card reader juga yang bisa capture data nasabah. Segi kemudahan itu yang kita ingin berikan," jelasnya.
Baca: The Space Monitor dari Samsung: Layarnya Besar, Mendukung Kebutuhan Bekerja dari Rumah
Tigor menambahkan, CIMB Niaga ke depan juga akan melayani pembukaan account melalui ponsel. "Kita bisa lakukan video banking, nasabah masukkan data KTP-nya dan bisa langsung buka account," imbuhnya.
Pihaknya juga siap berkolaborasi dengan platform players melalui skema kerjasama B to B seperti fintech yang saat ini mulai bertumbuh di Indonesia.
"Kita arahkan nanti kalau buka account-nya di kita. Saat ini kita sudah bekerja sama dengan Tokopedia dan Bukalapak.
Saya rasa akan ke sana arah fintech ke depannya. Mudah mudahan dengan digital transformation ini bisa lebih memudahkan customer juga aspek risk management-nya," ujar Tigor.
Baca: Smartfren Hadirkan Kartu Perdana Khusus untuk Bali
Total portofolio loan CIMB Niaga per 30 September 2018 mencapai sekitar Rp 182,8 trilliun.
Sebanyak Rp 60 triliun diantaranya di segmen corporate banking. Rp 30 triliun sampai Rp 33 triliun di commercial banking, Rp 35 triliun sampai Rp 37 triliun di small medium bussines.
Rasio kredit bermasalah atau NPL 3,1 persen per akhir 2018. "Kita coba turunkan NPL ini lebih di bawah lagi. Sebagian besar di commercial banking di nasabah top tier dan collateral," jelas Tigor.
Di bisnis pembiayaan KPR, CIMB Niaga saat ini menyalurkan pinjaman rata-rata Rp 600 juta - Rp 700 juta per nasabah. Portofolio kita di pembiayaan KPR lumayan besar, sekitar Rp 30an triliun dengan pertumbuhan bisnis 10-11 persen," imbuh Tigor.
CIMB Niaga saat ini memiliki 500 sampai 550 touch point di seluruh Indonesia.