Cerita Jonan Saat Jadi Dirut KAI, 60 Persen Pegawainya Lulusan SD-SMP
Jonan mengatakan, banyak pihak meragukan dirinya mampu membenahi PT KAI yang saat itu berantakan.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan menceritakan pengalamannya saat menjabat Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI) di Rapat Koordinasi Badan Layanan Umum ( BLU) di Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Selasa (26/2/2019).
Jonan mengatakan, banyak pihak meragukan dirinya mampu membenahi PT KAI yang saat itu berantakan.
"Waktu saya ditugaskan di Kereta Api, semua teman-teman saya bilang ini (KAI) amat sulit dibenahi," ujar Jonan ketika memberikan paparan di Rakor BLU tersebut.
Dia pun bercerita, dari 24.600 pegawai KAI kala itu, sebanyak 9.600 atau 35 persennya berijazah SD, sedangkan 6.300 lainnya atau sebesar 20 persennya berijazah SMP.
Baca: Soal Jokowi Larang Adzan, JK: Tak Mungkinlah, Cawapresnya Saja Kiai Maruf Amin
Sedangkan yang memiliki gelar sarjana hanya 86 orang termasuk Jonan sendiri. Dia pun berkelakar dengan membandingkan jumlah lulusan sarjana Kementerian ESDM dengan Kemenkeu.
"Di Kemenkeu 5 persen (sarjana), saya kebagian SD 35 persen, SMP 20 persen, bisa bubar saya," ujar Jonan.
Jonan menekankan pentingnya pengalaman dan kinerja dalam mengelola sebuah BLU. Menurutnya, kinerja KAI yang terus membaik meski tenaga kerja mayoritas berijazah SD dan SMP, merupakan sebuah pencapaian.
"Pengalaman di kereta api menurut saya ini membuktikan bahwa kita bisa. BLU dengan SDM sekolah tinggi kalau tidak bisa melayani masyarakat, keterlaluan. Di KAI, 60 persen lulusan SD dan SMP itu bisa berubah dan layanan semakin bagus," jelas dia.
"Dulu Pak Polisi, TNI nggak bisa mengatasi penumpang yang naik di atas atap. Tapi saya yang bisa," ujar Jonan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Jonan Saat Jadi Dirut KAI, 60 Persen Pegawainya Lulusan SD-SMP"