Ada Pemenuhan Standar Pelayanan Minimum, Waktu Tempuh ke Bandara Soetta Jadi Lebih Pendek
Upaya pemenuhan SPM di Jalan Tol Prof Dr Ir Sedyatmo antara lain dilakukan lewat integrasi tarif tol pada GT Kamal 1 dan 3
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sejak 2016 ruas Jalan Tol Prof Dr Ir Sedyatmo meningkat fungsinya. Tidak hanya sekadar jalan tol yang menghubungkan ibukota dengan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, tapi juga menjadi urat nadi penghubung bagi pengembangan kawasan eropolitian di kawasan Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Jalan Tol Prof Dr Ir Sedyatmo dikelola oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk dengan total panjang 14,3 km. Ruas tol ini menjadi penghubung menuju kaawan bisnis di sekitar bandara yang kini terus berkembang seperti pergudangan, perhotelan dan kawasan wisata.
Misalnya, kawasan Terminal 3 yang baru saja beroperasi, kawasan Pergudangan Kosambi, kawasan hunian Pantai Indah Kapuk, Cengkareng Golf Club hingga Cengkareng Business Center.
Realisasi volume lalu lintas ruas tol ini selama 2018 mencapai 84,25 juta kendaraan. Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Pieter Abdullah berpendapat, masyarakat kini dapat merasakan peningkatan pelayanan yang dilakukan pengelola, dalam memberikan pelayanan kepada pengguna Jalan Tol Prof Dr Ir Sedyatmo.
Pieter menjelaskan, perbaikan layanan di ruas tol ini membuat waktu tempuh meningkat signifikan.
“Saya kira masyarakat bisa melihat bagaimana perbaikan-perbaikan yang telah dilakukan, khususnya Jasa Marga dalam hal ini, kalau selama ini kita ke bandara tidak bisa diprediksi waktu tempuhnya dengan pasti, kalau boleh saya katakan sekarang sudah bisa diprediksi. Hal ini baik tentunya, juga untuk kawasan sekitar bandara.” ujar Pieter Abdullah, Senin (4/3/2019).
Baca: IIMS 2019 Akan Tampilkan Truk Raksasa di Medan Tambang Sampai Kapal Layar
Upaya pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) sejak Oktober 2016 hingga saat ini di ruas Jalan Tol Prof Dr Ir Sedyatmo diantaranya mencakup pengoperasian 7 Gardu Tol OAB (Oblique Approach Both) di Gerbang Tol Cengkareng untuk menambah kapasitas transaksi, serta pengoperasian 18 mobile reader untuk meningkatkan kapasitas transaksi.
Upaya pemenuhan SPM lainnya di ruas tol ini adalah keputusan Jasa Marga mengintegrasikan tarif tol pada GT Kamal 1 dan 3 yang semula pengguna jalan tol hanya bertraksasikan Tarif Ruas Tol Sedyatmo dan JORR Integrasi.
Baca: Setelah 50.000 Km Pemakaian, Biaya Perawatan Xpander Diklaim Tetap Lebih Rendah dari Kompetitor
Langkah ini diambil untuk mengurangi titik-titik transaksi, yang biasanya menyebabkan kepadatan, pada arah menuju JORR W1.
Berdasar catatan, Jasa Marga juga telah mengoperasikan 4 titik Top Up Tunai di GT Cengkareng sebanyak 2 unit dan masing-masing 1 unit di GT Kapuk dan GT Kamal 1 yang diikuti dengan peningkatan kapasitas transaksi pada GT Kamal 1 yang semula 7 Gardu menjadi 9 gardu operasi.
Pieter Abdullah menilai upaya pemenuhan SPM ini membuat warga seperti dirinya yang bermukim di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, kini hanya membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam untuk menuju Bandara Soekarno-Hatta.
“Kalau dulu mungkin bisa dua sampai tiga jam, bahkan tidak bisa diprediksi. Sekarang satu jam-an lah, apa lagi saya tinggal di Pasar Minggu, keluar rumah saya langsung masuk JORR, lanjut Tol Sedyatmo, jadi sekarang sudah sangat cepatlah,” ujarnya.