Daftar 'Kutipan Emas' Warren Buffett yang Berharga bagi Investor
Masuk dalam daftar orang paling kaya di planet ini, segala nasehat dan ucapannya seolah menjadi kalimat suci yang patut diikuti.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warren Buffett masih menjadi kampiun investasi yang paling menginspirasi banyak investor di bursa saham.
Masuk dalam daftar orang paling kaya di planet ini, segala nasehat dan ucapannya seolah menjadi kalimat suci yang patut diikuti.
Dari sekian banyak kutipan terkenal Warren, sebagian besar di antaranya sebenarnya bukan khusus dilontarkan sebagai "kalimat suci".
Banyak dari fatwa-fatwa suci itu dia ungkapkan sebagai bagian laporan kepada para pemegang saham Berkshire Hathaway, perusahaan investasi yang dia kendalikan.
Namun demikian, ternyata, ungkapan-ungkapan Warren telah menginspirasi banyak orang; tidak hanya terbatas pada para pemegang saham Berkshire.
Nah, berikut ini sebagian kutipan sakral Warren Buffet yang telah menjadi pegangan berinvestasi saham sepanjang masa.
"Mencoba merasa takut saat yang lain tamak, dan menjadi tamak saat orang lain takut."
(Buffett, 2004, dalam surat pimpinan Berkshire Hathaway dalam laporan keuangan tahunan)
Kemungkinan, ini merupakan kutipan paling terkenal dari Buffett-ism. Kutipan ini merupakan kata lain dari quote investasi yang paling populer, "Beli saat rendah, jual saat tinggi."
Investor bisa menjalankan nasehat ini hanya jika memiliki modal mentalitas yang kuat. Untuk menaati petuah ini, seseorang harus berani berbeda dari kebanyakan orang yang secara psikologis cenderung melakukan hal yang dilakukan orang banyak.
Namun, menjadi orang yang berbeda bisa jadi sangat mencolok. Sebagai contoh, saat peristiwa tertentu membuat investor hengkang dari market, Anda harus menggunakan kesempatan tersebut untuk membeli saham-saham berkualitas yang tengah terdiskon.
"Baik investor besar maupun kecil harus tetap dengan indeks dana berbiaya rendah."
(Buffett, 2016, dalam surat pimpinan Berkshire Hathaway dalam laporan keuangan tahunan)
Buffett bisa jadi merupakan pemilih saham yang terbaik. Namun ia masih mengakui kekuatan investasi sederhana dengan berpatokan pada reksadana berbasis indeks market, seperti S&P 500 untuk bursa saham Amerika Serikat.
Jika sulit mengalahkan market, mengapa tidak menyamainya saja? Kira-kira begitu nalar di baliknya.
Nah, cara termudah bagi "investor yang tidak tahu apa-apa" adalah dengan menanamkan modalnya pada reksadana-reksadana berbasis indeks yang bergerak mengikuti pasar, serta biasanya berbiaya murah bahkan gratis.