Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Bank Artos Indonesia Patok Pertumbuhan Double Digit sampai 2021

PT Bank Artos Indonesia Tbk (ARTO) menargetkan pertumbuhan double digit untuk penyaluran kredit dan aset dalam kurun tiga tahun ke depan.

Penulis: Fajar Anjungroso
zoom-in Bank Artos Indonesia Patok Pertumbuhan Double Digit sampai 2021
TRIBUNNEWS.COM/FAJAR
Public Expose sekaligus RUPS Tahunan PT Bank Artos Indonesia Tbk (ARTO) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Artos Indonesia Tbk (ARTO) menargetkan pertumbuhan double digit untuk penyaluran kredit dan aset dalam kurun tiga tahun ke depan.

Demi tujuan itu, direksi akan memutuskan penerbitan saham baru (right issue) untuk memperkuat modal.

Direktur Utama ARTO, Deddy Triyana, mengatakan rencana penambahan modal melalui penerbitan saham baru dilakukan pada September tahun ini.

Penerbitan saham baru itu diharapkan akan mendapat perolehan dana sebesar Rp51,6 miliar dengan agio Rp22,3 miliar jadi total sekitar Rp73 miliar.

”Untuk menambah penyaluran kredit,” ucapnya saat Public Expose sekaligus RUPS Tahunan di Grand Mercure, Jakarta Pusat, Rabu (15 Mei 2019).

Deddy Triayana menjelaskan tambahan modal melalui right issue itu menjadi salah satu pendorong target perolehan laba bersih pada 2019.

Keuntungan bersih ARTO diharapkan mencapai Rp1 miliar pada tahun ini dibandingkan rugi bersih Rp23 miliar pada 2018.

Baca: Bank BRI Bagikan Deviden Rp 16,17 Triliun atau 50 Persen dari Laba Bersih

Berita Rekomendasi

Selanjutnya, ARTO menargetkan laba bersih melesat menjadi Rp 4 miliar pada 2020 dan menjadi Rp9 miliar pada 2021.

”Kami mencanangkan pertumbuhan usaha yang cukup agresif dalam tiga tahhun ke depan. Kami mencanangkan rata-rata pertumbuhan kredit sebesar 19,71 persen, pertumbuhan dana sebesar 8,85 persen dan dan total aset sebesar 15,09 persen,” terang Deddy.

Aset Perseroan ditarget mencapai Rp1,01 triliun pada 2021. Dana pihak ketiga sebesar Rp689 miliar dan penyaluran kredit sebesar Rp671 miliar.

Deddy yang baru saja terpilih menjadi Direktur Utama melalui RUPST ARTO itu mengatakan permintaan kredit memang masih melambat dan kondisi perusahaan banyak yang belum pulih.

Meski begitu, menurutnya, peluang untuk tumbuh tetap terbuka. Berdasarkan hasil kajian internal, ARTO memutuskan untuk tetap menjalankan strategi kemitraan seperti sebelumnya.

”Kemitraan ini tetap relevan tapi memang harus lebih selektif,” terusnya.

Konsep kemitraan, menurutnya, masih tepat dan relevan untuk saat ini asalkan didasari dengan pemilihan kriteria mitra usaha dan binis model yang tepat.

Selain itu, untuk menyehatkan keuangan, ARTO juga melakukan hapus buku atas kredit bermasalah. Targetnya sebesar Rp17 miliar dari CKPN dan sudah terealisasi Rp3 miliar sampai Maret 2019.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas