Harga Emas Diprediksi Cenderung Sulit Turun
Harga emas cenderung stabil di bawah US$ 1.300 per ons troi. Sejumlah faktor membendung penurunan harga emas lebih dalam.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga emas terkoreksi di awal perdagangan hari ini. Kamis (16/5) pukul 8.02 WIB, harga emas untuk pengiriman Juni 2019 di Commodity Exchange turun 0,07% ke US$ 1.296,9 per ons troi dari harga penutupan kemarin pada US$ 1,297,8 per ons troi
Harga emas cenderung stabil di bawah US$ 1.300 per ons troi. Sejumlah faktor membendung penurunan harga emas lebih dalam.
Kenaikan tensi geopolitik Timur Tengah dan belum adanya kejelasan kelanjutan perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China menyebabkan investor cenderung menunggu sinyal lanjutan.
Baca: Waspadai Penularan Penyakit Cacar Monyet, Kenali Gejalanya dan Trik Pencegahannya
"Iran menjadi salah satu penopang, tapi alasan utama stabilnya harga adalah pembicaraan dagang AS dan China yang saat ini belum ada kelanjutan apapun," kata Bob Haberkorn, senior market strategist RJO Futures kepada Reuters.
Harga emas sempat menguat ke atas US$ 1.300 per ons troi di awal pekan setelah China membalas kenaikan tarif impor yang ditetapkan oleh AS.
Baca: Kisah Tentang Suradi, Pengangguran Yang Punya Warisan Lahan 2000 M2 untuk Kolam Ikan dan Lobster
Namun rilis angka penjualan ritel yang turun di kedua negara terbesar dunia ini memicu sinyal bahwa ada peluang perlambatan pertumbuhan. Hal ini berpotensi memperlunak posisi masing-masing pihak.
"Tak diragukan lagi, yang bisa menahan harga emas di level atas adalah kekhawatiran kesepakatan dagang AS-China. Tapi setelah pengumuman penundaan tarif otomotif oleh Trump, investor tak tahu akan bergerak kemana. Inilah yang menyebabkan harga emas flat," kata seorang analis yang dikutip Reuters.
Reporter: Wahyu Tri Rahmawati
Artikel ini tayang di Kontan dengan judul Harga emas cenderung sulit turun, ini penyebabnya