Bangga! Kreativitas Indonesia Diakui di Ajang Penghargaan Kreatif Dunia
Hakuhodo Indonesia baru saja mencetak satu lagi sejarah yang membanggakan bagi industri periklanan tanah air.
Editor: Content Writer
Hakuhodo Indonesia baru saja mencetak satu lagi sejarah yang membanggakan bagi industri periklanan tanah air.
Mewakili Indonesia, agensi kreatif ini memenangkan penghargaan D&AD Graphite Pencil untuk pertama kalinya lewat karya yang tidak biasa, bernama Clever Cash.
Hakuhodo Indonesia saat ini merupakan satu-satunya agensi yang mendapatkan Graphite Pencil di D&AD, sebuah ajang penghargaan kreatif dunia paling bergengsi.
“Suatu kehormatan bagi kami untuk memenangkan penghargaan ini. Hakuhodo Indonesia selalu memiliki mimpi untuk membawa karya anak bangsa ke dunia dan juga nilai-nilai kebaikan lewat ide kreatif,” kata Irfan Ramli, Presiden Direktur Hakuhodo Indonesia.
Graphite Pencil diberikan untuk kategori Experiential atas karya mereka yang bernama Clever Cash, untuk organisasi Save Street Child Sidoarjo. Tujuan kampanye ini adalah untuk memberi makan sekaligus pendidikan bagi anak-anak kurang mampu.
Clever Cash berbentuk seperti lembaran uang yang berisi soal-soal dari buku sekolah, yang selanjutnya dibagikan kepada anak-anak kurang mampu.
Setiap Clever Cash yang terjawab dengan benar, dapat mereka tukarkan dengan makanan atau minuman di kantin sekolah.
Dengan fungsi yang sama seperti uang, tapi lebih menyenangkan dan juga mendidik.
Dalam proyek berskala nasional ini, berbagai organisasi ataupun perusahaan bisa ikut berkontribusi melalui website, dengan mengunduh dan mencetak Clever Cash sesuai keperluan proyek mereka masing-masing.
“Kami sangat senang dan bangga dengan Hakuhodo Indonesia yang menciptakan kampanye Clever Cash, dan dihargai di kancah internasional. Clever Cash saat ini terbuka untuk dunia lewat situs Clever Cash. Kami menyambut baik organisasi atau perusahaan yang ingin bekerja sama dengan kami, lewat dukungan Hakuhodo Indonesia untuk mengadaptasi dan mendesain Clever Cash sesuai dengan kebutuhan di setiap negara,” kata Dwi Prasetyo, Pendiri dan Koordinator Utama dari Save Street Child Sidoarjo.(*)