Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Tol Trans Jawa Masih Minim Penerangan, Pemudik Harus Waspada Saat Perjalanan di Malam Hari

"Saat kondisi gelap kurang penerangan seperti melintasi Trans Jawa, ada baiknya jangan terlalu cepat mengendari mobil."

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Tol Trans Jawa Masih Minim Penerangan, Pemudik Harus Waspada Saat Perjalanan di Malam Hari
TRIBUN JATENG/TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA
Kilometer 360/200 ruas jalan tol Tol Batang menuju Kendal, Kamis (23/5/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Para pemudik mobil pribadi yang akan melintasi ruas Tol Trans Jawa malam hari diharapkan ekstra waspada. Pasalnya, hampir sepanjang ruas tol tersebut sangat minim dengan sistem pencahayaan jalan yang membuat pengendara akan merasa gelap ketika melewatinya. 

Karena itu, pastikan pencahayaan yang baik pada kendaraan. Misalnya saat Kompas.com bersama tim Merapah Trans Jawa 4.0 melintasi ruas Palimanan hingga Probolinggo, bisa dibilang penerangan hanya ada pada ruas tertentu, seperti rest area, simpang susun, dan lain sebagainya. 

Technical Support Manager PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi mengatakan, sistem pencahayaan mobil tidak bisa diremehkan kendaraannya. Karena itu, sangat perlu dipastikan bila fungsinya bekerja dengan baik sebelum melakukan perjalanan jauh seperti mudik Lebaran

"Cek dan pastikan lampu utama itu bekerja maksimal, baik dinyalakan dalam kondisi standar atau saat menyorot jauh (high beam). Begitu juga bagi mobil yang sudah di lengkapi lampu kabut, pastikan semua optimal agar saat digunakan bisa benar-benar membantu visibilitas saat berkendara," saran Didi kepada Kompas.com, Selasa (28/5/2019). 

Didi mengingatkan ketika melintasi ruas jalan yang cukup gelap, pastikan untuk selalu mementingkan keselamatan. Jangan lajukan kendaraan terlalu cepat, tapi mulai kendurkan tekanan pedal gas dan sesuaikan ritme kecepatan dengan situasi jalan. 

"Saat kondisi gelap kurang penerangan seperti melintasi Trans Jawa, ada baiknya jangan terlalu cepat mengendari mobil. Hal ini menjadi langkah antisipasi pengemudi karena harus sigap bila ada sesuatu di jalan," ujar Didi. 

Secara terpisah, pendiri dan instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Palubuhu, juga mengungkapkan hal senada. Menurut Jusri berkendara di malam hari memiliki tingkat risiko yang cukup tinggi dibandingkan saat pagi atau siang hari. 

Baca: Sriwijaya Air Tutup Rute Penerbangan yang Merugi, Termasuk Jakarta-Banyuwangi

Berita Rekomendasi

Seiring dengan redupnya sinar matahari, maka visibilitas akan menjadi sangat berkurang. Dengan begitu tingkat kewaspadaan dalam berkendara akan makin tinggi, yang efeknya akan membuat pengendara mudah lelah dan hilang konsentrasi. 

Baca: Bursa Asia Pagi Ini Melemah Seiring Kekhawatiran Terjadinya Resesi

"Sistem pencahayaan penerangan jalan lebih buruk di malam hari, walaupun ada lampu penerangan juga pasti gelap di malam hari. Dalam hal safety driving tidak ada pengecualian," ujarnya.

"Jam biologis itu ditakdirkan Tuhan bahwa malam hari kondisi akan menurun, karena oksigen juga mengecil. Sistem pencahayaan atau visibilitas jadi menurun," kata Jusri.

Laporan: Stanly Ravel

Artikel ini tayang di Kompas.com dengan judul Minim Penerangan, Waspada Berkendara Malam Hari di Tol Trans Jawa


Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas