Potensi Jualan Mobil Bekas via e-Commerce Mulai Disesaki Pemain Baru
Perusahaan yang tak memiliki core bisnis mobil bekas pun tertarik untuk masuk bersaing dengan pelaku industri e-commerce.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Populasi mobil bekas di Indonesia membuat banyak perusahaan tertarik mengembangkan penjualan via online.
Perusahaan yang tak memiliki core bisnis mobil bekas pun tertarik untuk masuk bersaing dengan pelaku industri e-commerce.
Misalnya saja, PT Blue Bird Tbk (BIRD) yang membuat bisnis lelang mobil bekas. Pekan lalu, BIRD menggandeng Mitsubishi UFG dan Takari Kokoh membentuk usaha patungan.
Ketiganya membangun perusahaan baru, yakni PT Balai Lelang Caready. Perusahaan patungan itu membutuhkan investasi sebesar Rp23 miliar pada tahap awal. Adapun BIRD memiliki 51% kepemilikan modal di perusahan tersebut.
Saat ini balai lelang offline sudah ada di Bekasi. Rencananya akan ada penambahan daerah baru namun belum dibeberkan lokasinya. Serambi memantapkan penjualan lelang lewat online caready.co.id.
Direktur Keuangan BIRD, Sandy Permadi menjelaskan pasar mobil bekas sangat luas. Sehingga perusahaan tertarik untuk menanamkan modal ke anak usaha baru ini sebagai bagian ekosistem bisnis BIRD.
"Tujuannya selain untuk jadi tempat penjualan mobil bekas Blue Bird juga untuk menjual mobil bekas dari perusahaan leasing serta masyarakat," jelas Sandy beberapa saat lalu.
Sekedar info, saat ini penjualan mobil bekas masih ada juga dipool Blue Bird dan tetap akan berjalan meski sudah ada platform bursa mobil bekas.
Sandy menjelaskan kontribusi kinerja anak usahanya masih kecil yakni dibawah 10% dari total pendapatan BIRD. "Tetapi tujuan akhir yakni untuk memperkuat ekosistem bisnis dari grup Blue Bird," jelasnya.
Selain itu, PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) mulai fokus kembangkan bisnis secara business to consumer (B2C) dan juga consumer to consumer (C2C) lewat digital.
Selama ini ASSA memang lebih banyak menjaring pelanggan korporat atau business to business (B2B).
Setelah layanan aplikasi sewa online lepas kunci bernama Share Car diperkenalkan kini hadir juga layanan jual beli mobil bekas lewat situs caroline-id.com.
Caroline merupakan sebuah situs yang dapat mempertemukan pembeli dan penjual mobil bekas dengan harga yang transparan dan kualitas yang terpercaya dengan sistem bidding.
Caroline merupakan juga merupakan bagian dari Triputra Group yang didukung oleh Astra Credit Company dan diawasi oleh OJK.
Graceila Putri, Associate Product Manager Caroline.id menjelaskan selama enam bulan awal peningkatan transaksi terus berjalan tiap bulannya.
Bahkan awal berdiri Caroline sempat diberi target 3.000 unit transaksi namun melihat antusiasme masyarakat direvisi menjadi 4.000 unit transaksi dalam setahun.
Di dalam Caroline tersedia layanan inspeksi sehingga membuat pembeli menjadi transparan. Ditambah pembeli dapat melihat dan mencoba langsung kendaraan.
"Saat ini sudah tersedia empat lokasi di Jabodetabek untuk melayani layanan tersebut. Rencananya kita tambah akan tambah lagi di Jawa Tengah," kata Graceila kepada KONTAN, Senin (8/7).
Grace menambahkan dengan dukungan Triputra Group dan ASSA maka Caroline tidak punya target untuk cari pendanaan tambahan atau exit seperti layaknya start up lain.
Melainkan Caroline mau membangun sebuah jembatan yang dapat menghubungkan segala jenis kesusahan yang ditemui di pasar otomotif sekitar jual-beli mobil.
Sementara itu pemain lama di dunia e-commerce mobil bekas seperti OLX juga terus memperkuat layanan.
Akhir tahun lalu, OLX meluncurkan sebuah layanan yang memudahkan proses jual atau beli mobil bekas. Melalui layanan ini, pembeli dapat mengajukan permintaan inpeksi terhadap mobil yang akan dibeli.
Agung Iskandar, Director of Growth OLX Indonesia menjelaskan bahwa dari peminat tersebut, terdapat 2,100 orang yang mendaftarkan diri untuk layanan ini dan 650 diantaranya sudah merasakan manfaat dari Layanan Inspeksi Mobil.
"Dalam tiga bulan terakhir, minat pengguna terhadap layanan ini mengalami peningkatan rata-rata tiga puluh persen setiap bulannya,” tambah Agung dalam keterangan persnya, Senin (8/7).
Data OLX menyebutkan bahwa 90% pengguna Layanan Inspeksi Mobil ini adalah pengguna baru.
Mereka merupakan individu yang bermaksud membeli kendaraan baik melalui diler mobil bekas maupun penjual pribadi.
Baca: Mobil Bekas Model SUV Berwarna Silver Bakal Sulit Dijual. Ini Alasannya
Dari data yang diperoleh juga terlihat bahwa model yang paling banyak diminati adalah MPV (33%), diikuti city car (25%), SUV (24%), sedan (16%) dan pick up (2%).
Sementara itu, merek mobil bekas yang paling banyak mendapat permintaan inspeksi atau pengecekan adalah Toyota (17%), Honda (16%), Nissan (15%), Mitsubishi (15%) dan Suzuki (5%).
Dilihat dari wilayahnya, khususnya di area Jabodetabek, konsumen yang memanfaatkan Layanan Inspeksi Mobil terbanyak datang dari wilayah Tangerang Selatan, Jakarta Timur, dan Jakarta Pusat.
Secara terpisah, Ivo Wassenaar, Head of Automotive Category OLX Indonesia menjelaskan pilihan harga yang tersedia di OLX, membuat calon pembeli lebih leluasa menentukan mobil pilihannya.
Menurutnya, OLX tidak hanya memberikan beragam pilihan merek, model, dan tipe mobil, tetapi juga tahun produksi dan harga.
“Dengan adanya berbagai macam pilihan harga ini, calon pembeli dapat menyesuaikan dengan budget yang dimiliki,” kata Ivo dalam keterangan persnya.
Berita ini sudah tayang di kontan berjudul Ramai-ramai membidik bisnis penjualan mobil secara online