Bikin Bangga, Ini Bukti Startup Lokal Rajai Layanan Digital di Indonesia
Aplikasi-aplikasi asal Indonesia menjadi pemimpin di kategori masing-masing kecuali pada kategori online shopping.
Penulis: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sedikitnya empat Layanan berbasis online karya Merah Putih tercatat sebagai pilihan favorit genrasi milenial.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan menilaiini merupakan suatu pencapaian yang patut dibanggakan di mana e-Commerce dalam negeri bisa menjadi tuan rumah di Indonesia.
Semuel sepakat bahwa Indonesia harus jadi tuan rumah di negeri sendiri pada era digital. Harapannya, beragam produk lokal yang bisa diperkuat dan menjadi keunggulan Indonesia bisa terserap dan bahkan mendunia.
”Kesenian, kerajinan, itu kekuatan Indonesia yang mungkin nggak ada di Negara lain. Jadi ini kita dorong. Jadi kita punya product unique-nya. E-Commerce ini harusnya jadi bapak-bapak asuh bagi para perajin dan produsen yang tidak ditemukan di tempat lain. Jadi marketnya akan sangat luas,” kata dia dalam seminar ‘e-Commerce Kita jadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri’ di Jakarta, Selasa (9/9/2019).
Di tempat yang sama, CEO dan Founder Alvara Research, Hassanudin Ali mengungkapkan aplikasi-aplikasi asal Indonesia menjadi pemimpin di kategori masing-masing kecuali pada kategori online shopping.
"Walaupun nilainya, aplikator Indonesia tidak jauh-jauh amat dibandingkan pemain global,” ujarnya.
Dia menambahkan pentingnya aplikasi buatan anak bangsa harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Hal ini tidak terlepas dari besarnya potensi Indonesia saat ini dan masa mendatang.
”Momentum dimana para milenial yang notabene digital natives untuk lebih memilih aplikasi e-commerce buatan Indonesia harus dijaga supaya Indonesia bisa menjadi pemain utama di era ekonomi digital tidak hanya menjadi pasar,” terang Hassanudin.
Seperti diketahui, tansaksi e-commerce di Indonesia diperkirakan mencapai USD 130 miliar atau setara Rp 1.700 triliun pada 2020. Jauh lebih besar dibandingkan USD 20 miliar (Rp 261 triliun) pada 2016 dan USD 8 miliar (Rp 104 triliun) pada 2013.
Tentang dominasi aplikator Indonesia di negeri sendiri merupakan hasil penelitian berjudul ‘Perilaku dan Preferensi Konsumen Milenial Indonesia terhadap Aplikasi e-Commerce 2019’ oleh Alvara Research Center.
Baca: Jaringan Pujasera UMKM dengan Lokasi Terbanyak, GO-FOOD Festival Masuk Rekor MURI
Penelitian itu menghasilkan lima kategori mobile e-commerce yang paling diminati para kaum muda. Terdiri atas layanan transportasi, pesan antar makanan, pemesanan hotel dan tiket, dan pembayaran.
”Sejak 2012 kami sudah mulai mengamati generasi milenial karena BPS (Biro Pusat Statistik) 2010 yang dirilis 2011 ada tren pergeseran demografi Indonesia yang luar biasa. Trennya, tahun 2020 generasi milenial jumlahnya 34 persen (dari total populasi),” Hasan memaparkan.
Aplikasi transportasi dengan penetrasi penggunaan oleh kaum milenial mencapai 96,4 persen menempati urutan tertinggi dibandingkan empat layanan digital lainnya.
Tertinggi kedua adalah aplikasi layanan pesan antar makanan (87,8 persen) diikuti aplikasi belanja/shpping (76,9 persen), aplikasi pembayaran digital (30,0 persen), dan aplikasi pesan hotel/tiket (11,7 persen).