Hari Ini, Tiket 208 Penerbangan LCC Didiskon 50 Persen
Diskon 50 persen ini akan berlaku untuk 208 rute penerbangan domestik dengan jadwal keberangkatan pada Selasa, Kamis dan Sabtu pukul 10.00-14.00 WIB.
Penulis: Ria anatasia
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribubnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Maskapai berbiaya murah (low cost carrier/LCC) Citilink Indonesia dan Lion Air dipastikan akan menurunkan harga tiket pesawat rute domestik 50 persen dari tarif batas atas (TBA) LCC pada jadwal-jadwal tertentu mulai Kamis (11/7/2019) hari ini.
Diskon 50 persen ini akan berlaku untuk 208 rute penerbangan domestik dengan jadwal keberangkatan pada Selasa, Kamis dan Sabtu pukul 10.00-14.00 WIB.
"Daftar penerbangan yang mendapatkan penurunan harga ini sebanyak 62 rute untuk maskapai Citilink dan 146 rute untuk maskapai Lion Air," kata Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono di kantornya, Rabu (10/7/2019) malam.
Baca: Inilah Tokoh-tokoh yang Hadiri Tahlilan 40 Hari Meninggalnya Ani Yudhoyono
Baca: Dengar Kabar Anaknya Pindah Agama, Sunan Kalijaga: Biasa Ajalah
Baca: Sunan Kalijaga Anggap Isu Salmafina Pindah Agama Ujian di Hari Ulang Tahun Pernikahannya
Susiwijono menjelaskan, kebijakan diskon tersebut dialokasikan untuk 30 persen dari total kursi dalam setiap penerbangan yang dimaksud.
Sebagai ilustrasi, bila suatu penerbangan menggunakan pesawat Boeing 737 Max 8 dengan kapasitas 210 kursi, maka ada 63 kursi yang harga tiket pesawatnya didiskon 50 persen.
Susiwijono menjelaskan, dalam menerapkan diskon tersebut, para stakeholder industri penerbangan lain, seperti AP I, AP II, Airnav dan Pertamina ikut 'berbagi beban'.
Nantinya, kebijakan ini akan dievaluasi secara teknis setiap minggu untuk mengantisipasi berbagai variabel yang mungkin berubah serta memantau pelaksanaan dari kebijakan ini agar tidak melahirkan celah yang dapat merugikan masyarakat.
"Evaluasi teknis dari kebijakan ini akan dilakukan selama seminggu, yang akan dibawa pada rapat koordinasi terbatas setiap bulan, karena loss sharing seperti ini didasarkan pada variabel yang berubah seperti perkembangan harga avtur," papar Susiwijono.