Toyota Janji Gelontorkan USD 2 Juta Buat Produksi Mobil Listik
Airlangga Hartarto mengungkapkan, PT Toyota Astra Motor sudah berkomitmen untuk memproduksi kendaraan listrik di tanah air.
Penulis: Ria anatasia
Editor: Fajar Anjungroso
![Toyota Janji Gelontorkan USD 2 Juta Buat Produksi Mobil Listik](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/airlangga-hartarto-di-gias-2019.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengungkapkan, PT Toyota Astra Motor sudah berkomitmen untuk memproduksi kendaraan listrik di tanah air.
Dana yang siap dikucurkan pabrikan asal Jepang ini yaitu sebesar 2 juta dolar AS atau Rp. 28 triliun (kurs Rp. 14.000).
"Investasi sekitar USD 2 juta. Ini dalam lima tahun ke depan, sampai 2025 dan sudah komitmen dalam bentuk surat resmi," kata Airlangga usai membuka Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019, di ICE BSD, Tangerang, Kamis (18/7/2019).
Lebih lanjut dia menjelaskan, sebagian investasi ini akan dilakukan untuk pengembangan dan produksi kendaaraan berbasis elektrik.
"Kalau nama hybrid itu sudah paten milik toyota, dan yang lain pakai istilah lain seperti plug-in hybrid, dan lainnya. Jenisnya mirip. Kalau detail investasi nanti detailnya disampaikan (Toyota)," jelasnya.
Sebelumnya, saat memberi sambutan di pembukaan GIIAS 2019, Airlangga mengatakan ada dua perusahan yang berkomitmen mengembangkan kendaraan listrik dengan total investasi mencapai Rp. 50 triliun.
Baca: Buka GIIAS 2019, Menperin: Toyota dan Hyundai Investasi Mobil Listrik Rp 50 Triliun
"Dalam jangka pendek ini target investasi Rp. 50 triliun. Sudah ada dua produsen otomotif yang berkomitmen untuk itu," katanya di hadapan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan peserta acara yang lain.
Dia menambahkan, saat ini pemerintah tengah memfinalisasi Rancangan Peraturan Presiden tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai dan Rancangan Peraturan Pemerintah tentang PPnBM Kendaraan Bermotor di mana dalam RPP tersebut besaran tarif PPnBM yang saat ini dihitung berdasarkan kapasitas mesin akan ditambahkan parameter penghitungan baru yaitu konsumsi bahan bakar dan emisi CO2.
Pada tahun 2025 ditargetkan produksi kendaraan roda empat emisi karbon rendah dan kendaraan listrik mencapai sekitar 20 persen dari total produksi nasional.