Patra Jasa Siap Garap Pengembangan Kawasan dan Office Building
Terkait kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR), Patra Jasa fokus pada pengembangan kearifan lokal masyarakat setempat
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Salah satu anak perusahaan PT Pertamina (Persero), Patra Jasa, sukses melakukan transformasi.
Kondisi ini tentu berbeda jika dibandingkan dengan pertama kali berdiri pada pada 17 Juli 1975, di mana bisnis perusahaan hanya berkutat pada bidang hospitality (manajemen hotel).
Melalui lini bisnis tersebut, beberapa proyek perhotelan yang telah dibangun di antaranya The Patra Bali Resort and Villas, Patra Semarang Hotel & Convention, Patra Comfort Jakarta, Patra Comfort Anyer, Patra Comfort Bandung, dan Patra Comfort Parapat.
Hingga akhir 2016, perusahaan berhasil mencatat revenue atau pendapatan usaha senilai Rp585 miliar dan laba bersih Rp13,5 miliar, Sementara total asset mencapai Rp1,263 triliun.
Melihat peluang dan perkembangan bisnis property di tanah air yang kian marak, Patra Jasa turut ambil bagian untuk memperluas cakupan bisnisnya.
Upaya ini sekaligus bertujuan untuk mendongrak revenue perusahaan yang ditargetkan meningkat signifikan dalam lima tahun pertama.
Baca: Upaya Capai Haji Mabrur, Konsultan Ibadah Rutin Bikin Kegiatan Visitasi Dan Edukasi Manasik di Hotel
Maka, tepatnya sejak 2016, bisnis Patra Jasa berkembang menjadi tiga pilar bisnis, yaitu Property & Development, Hotel & Resort, dan Multi Services.
Dan ternyata hasilnya sangat luar biasa. Sebagai pemain baru di bidang property, kami tergolong sukses dan sangat diperhitungkan.
"Transformasi juga turut mendongkrak kinerja keuangan perusahaan, antara lain meningkatkan laba 11,2 persen di 2018,” kata Direktur Utama Patra Jasa Hari T Wibowo dalam jumpa pers HUT ke-44 perusahaan, di Jakarta belum lama ini.
Menurut Hari, transformasi dilakukan terkait inisiatif strategis perusahaan untuk mempercepat pertumbuhan jangka panjang sesuai potensi dan peluang yang tersedia.
Kesuksesan transformasi juga tak lepas dari regenerasi dan inovasi yang dilakukan Patra Jasa di bidang sumber daya manusia (SDM) dan tata kelola perusahaan.
Akibat totalitas perusahaan dalam bertransformasi, tak heran jika saat ini Patra Jasa menjadi salah satu pemain property yang cukup diperhitungkan di negeri ini.
“Keberhasilan transformasi tersebut juga terlihat dari penghargaan yang diberikan BUMN Track dan PPM Manajemen kepada kami. Pada awal 2019, kami menduduki peringkat kedua sebagai perusahaan Transformasi Organisasi Terbaik dalam ajang Anugerah BUMN 2019,” urai Hari.
Baca: Pasangan Muda yang Kepergok Menginap di Hotel Diminta Polisi Segera Bertunangan
Hingga saat ini, Patra Jasa telah memiliki beberapa proyek property yang senantiasa mengedepankan keunikan masyarakat setempat. Empat proyek yang sudah berdiri dan memasuki tahap pemasaran di antaranya Apartemen Amarta di Yogyakarta sejumlah 743 unit yang terinsiprasi dari budaya dan tradisi lokal dengan sentuhan modern minimalis, Apartemen Urbano sejumlah 1.757 unit yang mengusung konsep transit oriented development (TOD) pertama di Bekasi, serta Kawasan Patra Cirebon yang akan segera di-launching dalam waktu dekat.
Melalui transformasi yang dilakukan, kinerja keuangan Patra Jasa mengalami peningkatan.
Perusahaan berhasil meraih revenue atau pendapatan usaha sebesar Rp1,4 triliun pada 2018 atau meningkat 27 persen dari perolehan 2017 sebesar Rp1 triliun.
Begitupula dari sisi perolehan laba bersih yang mencapai Rp133,2 miliar pada 2018, atau naik 11,2 persen dari tahun sebelumnya yakni Rp118,2 miliar.
Sedangkan total asset 2018 sebesar Rp3,5 triliun atau meningkat 8,6 persen dari perolehan 2017 sebesar Rp3,2 triliun.
Baca: Satpol PP Amankan 2 Pasang Mahasiswa yang Diduga Sedang Berbuat Mesum di Hotel
Guna mendukung ketiga pilar bisnis yang digarap oleh Patra Jasa, lanjut Hari, perseroan juga gencar mendorong peran anak perusahaan.
Di antaranya Mitra Tours and Travel (MTT) yang bergerak di bidang jasa tour&travel, Prima Armada Raya (PAR) yang bergerak di bidang jasa penyewaan kendaraan serta layanan pengemudi, serta Hotel Indonesia Group (HIG) yang merupakan hasil sinergi antar BUMN perhotelan.
“HIG memiliki visi menjadi hotel chain terbesar di tanah air dengan mengedepankan konsep keramahtamahan Indonesia yang bertaraf internasional. Salah satu proyek HIG adalah pembangunan hotel di Labuan Bajo,” ungkap Hari.
Pengembangan Kawasan
Melihat keberhasilan transformasi di sektor bisnis property, ke depan perusahaan akan memperluas cakupannya sebagai pengembang kawasan dan office building.
Beberapa yang saat ini menjadi target pembangunan Patra Jasa adalah pengembangan kawasan Baciro Jogja, E-Polis Rasuna Jakarta, Kawasan Patra Cirebon dan Kawasan Patra Simprug.
“Sedangkan pengembangan office building akan dilakukan pada proyek Grha Pertamina dan beberapa lokasi yang termasuk dalam pengembangan kawasan,” ugkap Hari.
Khusus E-Polis Rasuna yang dibangun di atas lahan seluas 59.104 m2 digadang akan menjadi proyek prestisius dengan pengembangan hotel bintang 4 sejumlah 250 kamar, fasilitas ritel, apartemen 3 tower yang masing-masing berjumlah 540 unit serta 3 tower perkantoran.
Dengan berbagai pengembangan yang dilakukan tahun ini, hingga akhir 2019 perusahaan telah menargetkan peningatan pendapatan sebesar Rp2,43 trilun.
Baca: Proyek Cosmo Estate Raih Penghargaan Properti Indonesia Award 2019
Perusahaan juga membidik laba bersih mencapai Rp202 miliar dengan total asset Rp5,34 triliun.
Sementara terkait kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR), Patra Jasa fokus pada pengembangan kearifan lokal masyarakat setempat.
Pada 2018, Patra Jasa ditunjuk selaku Pengelola Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Borobudur yang merupakan inisiatif Community Based Tourism untuk kawasan Kecamatan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
Bersama 19 BUMN Sponsor, Patra Jasa berupaya agar masyarakat di Kecamatan Borobudur dapat memperoleh manfaat ekonomis jangka panjang dari Candi Borobudur dengan tetap mempertahankan kearifan lokal.
Saat ini telah terbangun 20 Balkondes yang total memiliki 224 kamar homestay dengan pendapatan sekitar Rp 5 miliar per tahun.
Keuntungan yang diperoleh dari keberadaan Balkondes dengan konsep 1 Desa 1 BUMN ini berimbas pada kepentingan masyarakat sekitar sehingga diharapkan perekonomian daerah semakin bergerak positif.