Dikira Louis Vuitton, Tas Lokal Asal Semarang Tertahan di Bea Cukai Bandara di Rusia
Produk- produk lokal kreasi anak muda Indonesia ternyata memiliki kualitas yang tidak bisa dipandang sebelah mata
Editor: Fajar Anjungroso
Dia menjelaskan, tas karya Syanaz itu kualitasnya dengan tas-tas branded seperti Louis Vuitton, Bottega, Chanel, Gucci, Hermes, atau Dolce Gabbana.
"Kualitas sudah dianggap premium berarti layak ekspor dengan harga yang kompetitif juga. Semoga tahun depan sudah bisa menyaingi tas branded yang puluhan juta," kata Ganjar.
Terkait pameran produk Jateng di Rusia, Ganjar menilai, potensi ekspor produk Jateng ke Rusia terbuka lebar. Dia menjelaskan, selama tiga hari pameran banyak produk yang mendapat penawaran bagus.
Misalnya, biskuit Fine Choice yang mendapat pesanan sebanyak tiga kontainer, Jamu Borobudur yang nilai pesanannya mencapai 5 juta dolar AS.
"Furnitur kemarin dapat order satu juta dolar AS dan gula merah juga laku keras. Ini bukti kalau potensi dan kualitas kita sangat bagus dan disukai dunia Internasional," pungkas Ganjar.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ditahan Otoritas Bandara Rusia, Tas Asal Jateng Ini Dikira Berharga Ratusan Juta Rupiah"