Defisit BPJS Kesehatan Terus Membengkak, Menkeu Sri Mulyani Diminta Lebih Cekatan Siapkan Talangan
Sri Mulyani diminta bertindak lebih untuk menyelamatkan BPJS Kesehatan yang kini terus defisit dan makin membengkak.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Choirul Arifin
Dia meyakini SJSN bidang kesehatan di Indonesia bisa lebih baik dibanding negara-negara sosialis sekalipun.
Namun dia menilai hadirnya BPJS Kesehatan juga membawa implikasi serius pada APBN karena harus menggelontorkan dana bagi penerima bantuan iuran (PBI).
Misbakhun menyebut hal itu bisa diatasi jika tujuan membentuk BPJS Kesehatan untuk mewujudkan cita-cita akan negara kesejahteraan. Caranya dengan mendesain ulang pembiayaan BPJS Kesehatan.
"Kita harus berani me-reinventing, mendefiniskan ulang kembali sistem jaminan sosial nasional kita. Kita harus berani membicarakan ini. Tidak boleh setiap tahun dan setiap kampanye presiden selalu menjadi isu musiman,” kata dia.
Menurut Misbakhun, peserta BPJS Kesehatan adalah pembayar pajak.
“Mereka pembayar pajak tetapi untuk menikmati pelayanan welfare state dari sistem kesejahteraan yang dibangun negara masih harus membayar? Seharusnya desain SJSN kita itu adalah bagian iuran yang mereka bayarkan kepada negara,” ujarnya.